Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Minyak Dunia Anjlok 2 Persen ke Level Terendah 3 Minggu

Kompas.com - 03/10/2023, 08:34 WIB
Yohana Artha Uly,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

Sumber CNBC

NEW YORK, KOMPAS.com - Harga minyak mentah dunia anjlok sekitar 2 persen ke level terendah 3 minggu pada akhir perdagangan Senin (2/10/2023) waktu setempat atau Selasa pagi WIB.

Pelemahan harga minyak dunia dipengaruhi aksi ambil untung investor setelah tren penguatan dan kekhawatiran meningkatnya suplai minyak di pasar gobal. Selain itu, dipengaruhi pula oleh penguatan dollar AS.

Mengutip CNBC, pada hari pertama perdagangan Oktober, harga minyak mentah Brent untuk pengiriman Desember turun 1,6 persen atau 1,49 dollar AS menjadi sebesar 90,71 dollar AS per barrel.

Baca juga: Harga BBM Non-subsidi Naik, Inflasi September 2023 Diperkirakan 0,08 Persen

Jika dibandingkan dengan harga kontrak pengiriman November yang berakhir pada Jumat pekan lalu, maka turun 5 persen. Itu merupakan penurunan persentase harian terbesar Brent untuk kontrak berjangka sejak awal Mei.

Sementara itu, untuk harga minyak mentah Intermediate West Texas Intermediate (WTI) AS turun 2,2 persen atau 1,97 dollar AS ke level 88,82 dollar AS per barrel.

Para analis menilai, beberapa trader mengambil keuntungan setelah harga minyak mentah naik hampir 30 persen ke level tertinggi dalam 10 bulan di kuartal ketiga.

"Sangat mungkin bahwa aksi ambil untung oleh para spekulan saat ini berperan (dalam penurunan harga baru-baru ini) dan akan berhenti membebani pasar seiring berlalunya waktu," ungkap analis Gelber and Associates dalam sebuah catatan.

Aksi ambil untung investor juga dipengaruhi proyeksi akan meningkatnya pasokan minyak meski Rusia dan Arab Saudi memutuskan memangkas produksinya.

Sebab, Turki menyatakan bahwa negaranya akan memulai kembali operasi minggu ini pada sebuah jaringan pipa dari Irak yang telah ditangguhkan selama sekitar 6 bulan.

Di sisi lain, pada perdagangan kemarin, indeks dollar AS naik 0,62 persen ke 106,89 yang sekaligus merupakan level tertinggi 10 bulan.

Penguatan dollar AS membuat harga minyak menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya sehingga mengurangi permintaan terhadap minyak.

Pergerakan harga minyak dunia dipengaruhi pula data ekonomi yang memicu ekspektasi bahwa bank sentral Amerika Serikat (AS) atau Federal Reserve (The Fed) akan mempertahankan tren suku bunga tinggi lebih lama.

Baca juga: Daftar Harga BBM Terbaru di SPBU Seluruh Indonesia pada Oktober 2023

Suku bunga tinggi akan berdampak pada naiknya bunga pinjaman yang dapat mengganggu aktivitas ekonomi dan memperlambat pertumbuhan ekonomi, sehingga mengurangi permintaan terhadap minyak.

"Prospek global dengan cepat berubah menjadi lebih buruk, hal ini mendorong perdagangan dollar dan membebani prospek permintaan minyak mentah," kata Edward Moya, Analis Pasar Senior Oanda.

Pada kondisi ekonomi di Eropa, data manufaktur menunjukkan zona euro, Jerman, dan Inggris masih terperosok dalam penurunan di bulan September.

Sementara di China, importir minyak mentah terbesar di dunia, Bank Dunia mempertahankan proyeksi ekonomi Negeri Tirai Bambu itu tumbuh 5,1 persen di 2023, namun memangkas proyeksi ekonomi 2024 dengan alasan pelemahan yang terus terjadi di sektor properti.

Baca juga: Stok Minyak AS Turun, Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Whats New
Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-'grounded' Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-"grounded" Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Whats New
ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

Whats New
Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Whats New
Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Whats New
ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

Whats New
Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Whats New
Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Whats New
Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Whats New
BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

Whats New
KAI Services Buka Lowongan Kerja hingga 25 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

KAI Services Buka Lowongan Kerja hingga 25 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Anggaran Pendidikan di APBN Pertama Prabowo Capai Rp 741,7 Triliun, Ada Program Perbaikan Gizi Anak Sekolah

Anggaran Pendidikan di APBN Pertama Prabowo Capai Rp 741,7 Triliun, Ada Program Perbaikan Gizi Anak Sekolah

Whats New
Bantah Menkeu soal Penumpukan Kontainer, Kemenperin: Sejak Ada 'Pertek' Tak Ada Keluhan yang Masuk

Bantah Menkeu soal Penumpukan Kontainer, Kemenperin: Sejak Ada "Pertek" Tak Ada Keluhan yang Masuk

Whats New
Tidak Ada 'Black Box', KNKT Investigasi Badan Pesawat yang Jatuh di BSD

Tidak Ada "Black Box", KNKT Investigasi Badan Pesawat yang Jatuh di BSD

Whats New
Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com