Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendagri: Rakyat Jangan Tergantung kepada Beras

Kompas.com - 03/10/2023, 16:21 WIB
Rully R. Ramli,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mendorong masyarakat untuk tidak hanya mengkonsumsi beras sebagai sumber utama karbohidrat. Pernyataan ini disampaikan sebagai salah satu respons dari kenaikan harga beras yang signifikan imbas dari fenomena kemarau berkepanjangan.

Tito mengatakan Indonesia memiliki banyak komoditas pangan lain yang dapat dikonsumsi masyarakat untuk memenuhi asupan karbohidrat. Contohnya kata Tito ialah jagung, talas, ubi, hingga sukun.

"Tolong ditekankan betul, diversifikasi pangan, jadi tidak hanya mengandalkan beras sebagai makanan pokok. Tapi juga karbo-karbo yang lain," tutur dia di Gedung Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa (3/10/2023).

Baca juga: Harga Beras Sudah Naik sejak di Penggilingan

Menurutnya, komoditas-komoditas sumber karbohidrat yang disebutkan justru lebih baik dari beras. Sebab, beras memicu kenaikan gula darah dan berpotensi menjadi penyebab penyakit diabetes.

"Kita sebagai rakyat jangan tergantung kepada beras," katanya.

Lebih lanjut Tito mengaku, dirinya juga telah melakukan diversifikasi sumber asupan karbohidrat. Dirinya sudah mengkonsumsi jagung, talas, hingga sukun setiap harinya.

Baca juga: Kenaikan Harga Beras Capai Level Tertinggi dalam 5 Tahun Terakhir

Oleh karenanya, ia mengajak masyarakat untuk mulai mengkonsumsi asupan karbohidrat alternatif. Dengan demikian, permintaan terhadap beras dapat berkurang.

"Kita harapkan dengan langkah-langkah ini kita akan bisa tertahan harganya dan bisa menurun," ucapnya.

Sebagai informasi, harga beras terus merangkak naik selama beberapa bulan terakhir. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pada September lalu harga beras di level eceran meningkat sebesar 5,61 persen secara bulanan, kenaikan tertinggi sejak Februari 2018.

Baca juga: Beras Jadi Biang Kerok Inflasi September

Lonjakan harga beras itu utamanya disebabkan oleh pasokan yang berkurang. Hal ini merupakan imbas dari kemarau berkepanjangan dan penurunan produksi karena efek El Nino.

"Di beberapa negara penghasil utama beras dunia seperti Thailand, Vietnam, dan India sudah mulai terjadi penurunan produksi beras dan bahkan India melakukan kebijakan untuk pembatasan impor," tutur Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti.

Baca juga: Distrupsi Produksi Padi: Memenuhi Kebutuhan Beras Tanpa Impor

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com