Sementara itu, Komisaris Utama KOCI Sugianto Sutikno mengatakan, saat ini pihaknya sedang mengembangkan kawasan hunian dengan konsep “Kota Mandiri” di Surabaya.
Perseroan juga fokus melayani Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) dengan produk “Rumah Subsidi” dalam upaya berkontribusi pada program Pemerintah dalam pemenuhan akan kebutuhan rumah tinggal yang layak.
“Dengan dukungan teknologi produksi rumah terkini, potensi lahan yang luas yang bisa menjamin kelangsungan usaha KOCI serta potensi pasar yang sangat besar, KOCI optimis mampu memberikan nilai tambah bagi investor. Dana hasil IPO ini akan digunakan untuk modal kerja Perusahaan,” ujar Sugianto.
Baca juga: Jangan Sampai Terjebak, Siapkan Hal-hal Ini jika Mau Beli Saham IPO
Mengutip prosektus, total aset KOCI per Maret 2023 sebesar Rp 77,7 miliar. Pada akhir Desember 2022, total aset tercatat berjumlah 76,6 miliar atau naik dibandingkan tahun 2021 sebesar Rp 36 miliar.
Adapun utang atau liabilitas per Maret 2023 sebesar Rp 25,4 miliar. Sementara itu, pada akhir periode Desember 2022 sebesar 28,4 miliar atau meningkat dibandingkan dengan periode sama tahun 2021 sebesar Rp 24,1 miliar.
Pendapatan bersih perseroan pada kuartal I-2023 tercatat sebesar Rp 18,2 miliar, atau naik dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp 11,7 miliar. Perusahaan juga mencatatkan pertumbuhan pendapatan secara konsisten dari tahun 2020.
Namun demikian, laba bersih tercatat mengalami penurunan tipis pada kuartal I-2023 sebesar Rp 4,2 miliar, dibandingkan periode sama pada 2022 sebesar Rp 4,6 miliar.
Baca juga: BEI Rilis IDX New Listing Information, Permudah Investor Analisis Saham IPO
Akan tetapi, secara tahunan perusahaan mencetak laba sejak tahun 2021, sementara pada 2020 perusahaan masih rugi.
IOTF mencatatkan jumlah aset sebesar Rp 58,6 miliar per 31 Maret 2023. Sementara pada 2022 total aset IOTF sejumlah Rp 52,1 miliar atau naik dari tahun 2021 sebesar Rp 18 miliar.
Sementara itu, utang perusahaan per akhir Maret 2023 tercatat Rp 14,4 miliar. Per akhir Desember 2022 utang perusahaan sejumlah Rp 50 miliar atau naik dari tahun sebelumnya Rp 11,6 miliar.