Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat Dampak Pembatasan Ekspor Beras India, Bangladesh dan Rusia ke Indonesia

Kompas.com - 16/10/2023, 17:40 WIB
Rully R. Ramli,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah negara telah menutup keran ekspor beras, guna mengamankan pasokan dalam negeri. Negara-negara yang melakukan kebijakan restriksi itu di antaranya ialah, India, Bangladesh, dan Rusia.

Lantas, bagaimana dampak kebijakan larangan ekspor itu terhadap impor pasokan beras Indonesia?

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) impor beras dari India memiliki kontribusi signifikan terhadap total impor beras Indonesia pada tahun lalu. Namun, sejak awal tahun 2023, kontribusi impor beras dari India terus menyusut.

"Sejak India melakukan restriksi atau larangan ekspor di Juli tahun ini maka proporsi beras impor asal India terus menurun," kata Plt. Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti, dalam konferensi pers, Senin (16/10/2023).

Baca juga: Jurus Bapanas Turunkan Harga Gula, Beras, dan Cabai

"Dan bahkan menjadi sangat kecil di bulan-bulan terakhir," sambungnya.

Berdasarkan data periode September 2023, porsi impor beras dari India hanya menyisakan 0,39 persen dari total impor beras nasional. Minimnya kontribusi impor beras dari India sebenarnya sudah terlihat sejak Februari lalu.

"Hal ini memang karena kebijakn dari restriksi ekspor di negara India," ujarnya.

Sementara itu, larangan ekspor beras yang diberlakukan oleh Bangladesh dan Rusia dinilai tidak berdampak sama sekali terhadap pasokan beras nasional. Pasalnya, dari awal kedua negara tersebut memang bukan pemasok beras ke Tanah Air.

Baca juga: Kontradiksi Janji Swasembada Jokowi dan Kebijakan Impor Beras

"Larangan ekspor yang dilakukan kedua negara tersebut tidak berdampak langsung terhadap kinerja maupun pasokan beras Indonesia," kata Amalia.

Adapun sejak awal tahun ini, Indonesia telah mengimpor beras sebanyak 1,78 juta ton. Nilai dari impor beras itu setara dengan 980 juta dollar AS.

Seiring dengan menurunnya impor beras dari India, impor beras dari mitra dagang lain, yakni Thailand. Amalia menyebutkan, mayoritas beras di Indonesia saat ini dipasok dari Thailand.

"Sebagian besar impor beras Indonesia berasal dari Thailand, dengan nilai impor sebesar 646 juta dollar AS," katanya.

Mengekor Thailand, nilai impor beras dari Vietnam mencapai 456 juta dollar AS. Menjadikan Vietnam sebagai negara importir beras terbesar kedua.

Baca juga: Ironi Indonesia, Negara Agraris yang Terus-terusan Impor Beras

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bantah Menkeu soal Penumpukan Kontainer, Kemenperin: Sejak Ada 'Pertek' Tak Ada Keluhan yang Masuk

Bantah Menkeu soal Penumpukan Kontainer, Kemenperin: Sejak Ada "Pertek" Tak Ada Keluhan yang Masuk

Whats New
Tidak Ada 'Black Box', KNKT Investigasi Badan Pesawat yang Jatuh di BSD

Tidak Ada "Black Box", KNKT Investigasi Badan Pesawat yang Jatuh di BSD

Whats New
Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Whats New
Gandeng Binawan, RSUP dr Kariadi Tingkatkan Keterampilan Kerja Tenaga Kesehatan

Gandeng Binawan, RSUP dr Kariadi Tingkatkan Keterampilan Kerja Tenaga Kesehatan

Whats New
Stok Beras Pemerintah Capai 1,85 Juta Ton

Stok Beras Pemerintah Capai 1,85 Juta Ton

Whats New
Luncurkan Starlink di Indonesia, Elon Musk Sebut Ada Kemungkinan Investasi Lainnya

Luncurkan Starlink di Indonesia, Elon Musk Sebut Ada Kemungkinan Investasi Lainnya

Whats New
Lahan Kering di RI Besar, Berpotensi Jadi Hutan Tanaman Energi Penghasil Biomassa

Lahan Kering di RI Besar, Berpotensi Jadi Hutan Tanaman Energi Penghasil Biomassa

Whats New
Riset IOH dan Twimbit Soroti Potensi Pertumbuhan Ekonomi RI Lewat Teknologi AI

Riset IOH dan Twimbit Soroti Potensi Pertumbuhan Ekonomi RI Lewat Teknologi AI

Whats New
Cara Cek Penerima Bansos 2024 di DTKS Kemensos

Cara Cek Penerima Bansos 2024 di DTKS Kemensos

Whats New
IHSG Melemah 50,5 Poin, Rupiah Turun ke Level Rp 15.978

IHSG Melemah 50,5 Poin, Rupiah Turun ke Level Rp 15.978

Whats New
Dari Hulu ke Hilir, Begini Upaya HM Sampoerna Kembangkan SDM di Indonesia

Dari Hulu ke Hilir, Begini Upaya HM Sampoerna Kembangkan SDM di Indonesia

Whats New
Disebut Jadi Penyebab Kontainer Tertahan di Pelabuhan, Ini Penjelasan Kemenperin

Disebut Jadi Penyebab Kontainer Tertahan di Pelabuhan, Ini Penjelasan Kemenperin

Whats New
Perbankan Antisipasi Kenaikan Kredit Macet Imbas Pencabutan Relaksasi Restrukturisasi Covid-19

Perbankan Antisipasi Kenaikan Kredit Macet Imbas Pencabutan Relaksasi Restrukturisasi Covid-19

Whats New
KKP Tangkap Kapal Ikan Berbendera Rusia di Laut Arafura

KKP Tangkap Kapal Ikan Berbendera Rusia di Laut Arafura

Whats New
Defisit APBN Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran Dipatok 2,45 Persen-2,58 Persen

Defisit APBN Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran Dipatok 2,45 Persen-2,58 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com