Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jurus eFishery Kembangkan Bisnis di Tengah Surutnya Pendanaan "Startup"

Kompas.com - 18/10/2023, 21:42 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Startup akuakultur eFishery membeberkan kiat menjadi perusahaan rintisan yang dapat bertahan di tengah industri yang kian sulit mendapatkan pendanaan.

Head of eFishery Fund Diajeng Reisa M. mengatakan, kunci perusahaan menjalankan bisnisnya adalah memperhatikan keberlanjutan di sisi petani atau pembudidaya.

"Jadi kenapa kita bisa bertumbuh? Kami fokus menyelesaikan masalahnya petani tadi. Jadi kami membentuk ekosistem baik ikan dan udang itu untuk si petani itu sendiri," kata dia saat ditemui di Jakarta, Rabu (18/10/2023).

Baca juga: Era Ekonomi Digital, Startup di RI Butuh Pemodal Ventura Korporasi

Ia menambahkan, eFishery terus menjaga petani sebagai salah satu pemangku kepentingan untuk dapat membuat bisnis terus berkembang.

"Dengan menjaga stakeholder-nya kami siapa, yang mana itu petani, itu membantu kami menjalani bisnis, Itu membuat kami tetap ramping," ucap dia.

Namun begitu, ia tidak dapat menjelaskan apakah eFishery akan mendapatkan pendanaan baru di sisa 2023 ini.

eFishery sendiri tengah fokus untuk menjalankan hilirisasi pada produk perikanan.

Sejak tahun lalu eFishery telah memulai percobaan hilirisasi di daerah Jawa dan Sumatera Selatan.

Adapun beberapa produk hilirisasi yang telah dimulai misalnya adalah udang yang dapat ditemui di rantai distribusi supermarket Hero dan Aeon.

Sedangkan untuk produk ikan segar dan olahan dapat ditemui di eFishery Fresh dan beberapa langsung salurkan ke pemilik usaha.

Dilansir dari Kontan, eFishery baru saja mendapatkan pendanaan Seri D senilai 200 juta dollar AS atau sekitar Rp 3 triliun.

Pendanaan ini akan dimanfaatkan untuk mengakselerasi target perusahaan dalam mengembangkan komunitas pembudidaya di Indonesia, serta meningkatkan transaksi pakan ikan dan ikan segar di eFishery.

Ronde pendanaan seri D dipimpin oleh 42XFund, perusahaan manajemen investasi global asal Abu Dhabi, Uni Emirat Arab.

Perusahaan tersebut yang didukung oleh perusahaan dana pensiun terbesar asal Malaysia Kumpulan Wang Persaraan (Diperbadankan) (KWAP), perusahaan manajemen aset asal Swiss responsAbility (rA), perusahaan modal ventura multitahap 500 Global, serta beberapa investor baru lainnya.

Investor awal seperti Northstar, Temasek, dan Softbank juga turut berpartisipasi dalam putaran pendanaan ini.

Baca juga: 10 Startup Indonesia Terbaik Versi LinkedIn

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com