KAI akan memberikan kompensasi kepada para penumpang yang terdampak KA Argo Semeru anjlok pada Selasa (17/10/2023).
Joni mengungkapkan, kompensasi tersebut diberikan sesuai Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub) Nomor PM 63 Tahun 2019 tentang Standar Pelayanan Minimum Angkutan Orang dengan Kereta Api.
"Dalam pemberian kompensasi kepada penumpang terdampak kecelakaan ini, KAI mematuhi Permenhub Nomor PM 63 Tahun 2019," ujarnya kepada Kompas.com, Selasa (17/10/2023).
Sementara untuk para penumpang yang terluka akibat peristiwa KA Argo Semeru anjlok, KAI dan PT Jasa Raharja akan menanggung semua biaya perawatan dan pengobatan mereka. Adapun dalam insiden ini tidak ada korban jiwa tapi ada penumpang luka-luka.
Kompensasi keterlambatan kereta api antarkota akan diberikan PT KAI kepada penumpang dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Keterlambatan keberangkatan kereta api lebih dari 1 jam, penumpang dapat membatalkan tiket dan mendapatkan pengembalian seluruh biaya tiket. Jika tidak membatalkan tiket, maka:
2. Apabila kereta api antarkota terlambat datang di stasiun tujuan, maka penumpang mendapatkan:
3. Bila terdapat hambatan dalam perjalanan, sehingga kereta tidak dapat melanjutkan ke stasiun tujuan, maka penyelenggara wajib:
Baca juga: Pasca KA Argo Semeru Anjlok, 2 Jalur Sentolo-Wates Sudah Bisa Dilintasi Kereta Api
"KAI memohon maaf yang sebesar-besarnya kepada para pelanggan atas ketidaknyamanan yang dirasakan. KAI berupaya sebaik mungkin untuk dapat memberikan service recovery sesuai ketentuan pada kesempatan pertama," tutur Joni.
4. Kedua Jalur Sempat Tidak Bisa Dilalui
EVP of Corporate Secretary KAI Raden Agus Dwinanto Budiadji mengungkapkan, akibat insiden KA Argo Semeru anjlok, dua jalur rel kereta api antara Stasiun Sentolo-Stasiun Wates tidak dapat dilalui untuk sementara waktu.
"Kedua jalur rel antara Wates-Sentolo untuk sementara tidak dapat dilalui akibat kecelakaan tersebut. KAI saat ini sedang berusaha melakukan upaya evakuasi kepada para penumpang di 2 KA yang menggalami musibah tersebut," ujar Raden, Selasa (17/10/2023).
Pasca kejadian anjloknya KA Argo Semeru, KAI segera berupaya melakukan proses evakuasi sarana dan perbaikan jalur rel dengan melibatkan puluhan petugasnya.
Dalam proses mengevakuasi rangkaian kereta api tersebut, KAI menggunakan 4 Crane, 1 Kereta Penolong, serta 1 MTT.
Upaya evakuasi dilakukan di antaranya dengan mengangkat kereta ke jalur KA menggunakan alat berat hingga memperbaiki jalur agar kereta dapat ditarik.
Per Rabu (18/10/2023) siang, jalur hulu antara Stasiun Sentolo-Stasiun Wates sudah steril dan dapat dilalui kereta api dengan kecepatan 40 kilometer per jam (km/jam).
KA pertama yang melewati yaitu KA Argo Lawu relasi Solo Balapan-Gambir pada pukul 11.35 WIB.
"Saat ini satu jalur rel sudah bisa dilalui dengan kecepatan terbatas. Sejumlah perbaikan jalur rel dengan memperkuat tubuh jalan rel terus dilaksanakan agar jalur ke dua dapat segera beroperasi kembali," kata Raden, Rabu siang.
Kemudian pada Rabu pukul 22.10 WIB, jalur hilir antara Stasiun Wates-Sentolo di Km. 519+500 sampai 521+000 dibuka.
Kereta api diizinkan berjalan namun dengan kecepatan maksimal 5 km/jam. Kemudian pukul 23.25 WIB pembatasan kecepatan ditingkatkan menjadi 10 km/jam.
Dengan demikian, kini kedua jalur yang terdampak KA Argo Semeru anjlok sudah dapat dilalui untuk perjalanan kereta api.
"Jadi mulai pukul 22.10 WIB Rabu 18 Oktober 2023 kedua jalur KA sudah bisa dilewati untuk operasi KA, masih dengan pembatasan kecepatan," ungkap Manager Humas Daop 6 Yogyakarta Krisbiyantoro kepada Kompas.com, Kamis (19/10/2023).
5. Sejumlah Perjalanan KA Terdampak