Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

RI Diperkirakan Jadi Pemain Utama dalam Pasokan Nikel Global

Kompas.com - 25/10/2023, 16:08 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Investasi mengatakan para ahli global telah menegaskan tidak ada negara di dunia yang memiliki teknologi yang tidak berkolaborasi dengan Indonesia dalam hal pasokan nikel pada tahun 2030

Pasalnya kata dia, saat itu Indonesia menyuplai sekitar 20-30 persen pasokan nikel secara global.

“Dengan posisi seperti itu, Indonesia punya keyakinan bahwa kita bisa survive untuk menjadi pemain global, dan bisa survive untuk mendukung negara capital pemilik teknologi untuk berkolaborasi memberikan suplai terhadap demand global,” kata Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal Kementerian Inventasi/BKPM Nurul Ikhwan di Jakarta, Rabu (25/10/2023).

Baca juga: Jaga Pasokan Nikel, Pemerintah Batasi Izin Smelter Kelas II Baru

Nurul Ikhwan mengatakan, dengan pasokan nikel Indonesia yang handal diharapkan dapat mendukung negara-negara pemilik teknologi dalam memenuhi permintaan global yang terus berkembang saat ini.

Dengan menjadi mitra yang terpercaya, Indonesia dapat memperoleh manfaat jangka panjang dalam konteks ekonomi, di samping mempertahankan kedaulatan dan kepentingan negara di panggung global.

Dalam kondisi global seperti ini, Indonesia melihat peluang besar untuk memperkuat perannya sebagai negara produsen nikel terkemuka. Dengan menjaga kualitas dan kuantitas pasokan nikelnya, Indonesia dinilai dapat tetap relevan di dunia industri teknologi.

Baca juga: Mengenal Berbagai Macam Teknologi Smelter Nikel hingga Prosedur Keamanannya, Seperti Apa Cara Kerjanya?

Selain itu, kolaborasi dengan negara-negara kunci juga memberikan Indonesia akses ke teknologi terkini dan memperkuat ikatan antarbangsa dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.

“Ketika kita dihantam oleh pandemi, kita masih bisa survive dengan pertumbuhan 5,31 persen di tahun lalu, dan harapannya bisa tetap tumbuh positif, karena kita masih memiliki kekuatan sumber daya alam,” lanjut dia.

“Kita punya comparative advantages yang tidak dimiliki banyak negara, di waktu sama kita juga pnunya nikel yang saat ini merupakan komoditi yang sangat hangat yang menjadi kebutuhan oleh seluruh negara,” tambah dia.

Baca juga: Kebutuhan Nikel untuk Kendaraan Listrik Diperkirakan Naik 25.133 Ton di 2025

Nurul Ikhwan menambahkan, inklusifitas adalah tools yang diberikan pemerintah agar investasi yang masuk ke Indonesia harus bermanfaat secara ekonomi bagi masyarakat dan pelaku usaha kecil menengah yang ada di lokasi proyek. Sehingga ini menjadi instrumen investasi berkelanjutan dengan kolaborasi bersama UMKM sekitar.

Dia yakin Indonesia dapat terus berkembang dalam sektor pertambangan dan menjadi pemimpin global dalam pasokan nikel. Posisi ini tidak hanya akan menguntungkan Indonesia, tetapi juga memberikan keuntungan global yang lebih luas dalam memenuhi kebutuhan teknologi saat ini dan di masa depan.

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menambahkan, para ekonom menyampaikan perhatian mereka mengenai hilirisasi industri nikel di Indonesia, dengan pendapat bahwa hasilnya tidak dimanfaatkan oleh negara ini, tetapi justru oleh negara asing.

Baca juga: Cadangan Nikel Indonesia 5,3 Miliar Ton, Bakal Habis dalam 15 Tahun

Dia menyebut salah seorang ekonom menilai industri nikel tengah dikuasai oleh pihak luar. Namun, Bahlil menekankan bahwa hal ini tidak sepenuhnya benar, terutama dengan fakta bahwa mayoritas IUP (izin usaha pertambangan) nikel di Indonesia, sekitar 80 persen dimiliki oleh warga negara Indonesia, bukan oleh pihak asing.

Nikel itu, IUP-nya 80 persen milik orang Indonesia, dan bukan milik asing,” kata Bahlil.

Namun, terkait dengan kepemilikan industri dan smelter, memang terdapat invovasi dari pihak asing. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa bank asing yang bersedia membiayai pembangunan infrastruktur tersebut.

Halaman:


Terkini Lainnya

BI Upayakan Kurs Rupiah Turun ke Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

BI Upayakan Kurs Rupiah Turun ke Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

Whats New
Pasar Lampu LED Indonesia Dikuasai Produk Impor

Pasar Lampu LED Indonesia Dikuasai Produk Impor

Whats New
Produksi Naik 2,2 Persen, SKK Migas Pastikan Pasokan Gas Bumi Domestik Terpenuhi

Produksi Naik 2,2 Persen, SKK Migas Pastikan Pasokan Gas Bumi Domestik Terpenuhi

Whats New
Hasil Temuan Ombudsman atas Laporan Raibnya Dana Nasabah di BTN

Hasil Temuan Ombudsman atas Laporan Raibnya Dana Nasabah di BTN

Whats New
Penumpang LRT Jabodebek Tembus 10 Juta, Tertinggi pada April 2024

Penumpang LRT Jabodebek Tembus 10 Juta, Tertinggi pada April 2024

Whats New
Harga Emas Terbaru 9 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 9 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Sri Mulyani Masuk Bursa Cagub Jakarta, Stafsus: Belum Ada Pembicaraan..

Sri Mulyani Masuk Bursa Cagub Jakarta, Stafsus: Belum Ada Pembicaraan..

Whats New
Detail Harga Emas Antam Kamis 9 Mei 2024, Turun Rp 2.000

Detail Harga Emas Antam Kamis 9 Mei 2024, Turun Rp 2.000

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Kamis 9 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Ikan Tongkol

Harga Bahan Pokok Kamis 9 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Ikan Tongkol

Whats New
Chandra Asri Group Akuisisi Kilang Minyak di Singapura

Chandra Asri Group Akuisisi Kilang Minyak di Singapura

Whats New
BTN Tegaskan Tak Sediakan Deposito dengan Suku Bunga 10 Persen Per Bulan

BTN Tegaskan Tak Sediakan Deposito dengan Suku Bunga 10 Persen Per Bulan

Whats New
[POPULER MONEY] TKW Beli Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta | Pengusaha Ritel Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat

[POPULER MONEY] TKW Beli Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta | Pengusaha Ritel Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat

Whats New
Jadwal Operasional BCA Selama Libur dan Cuti Bersama Kenaikan Isa Almasih

Jadwal Operasional BCA Selama Libur dan Cuti Bersama Kenaikan Isa Almasih

Whats New
Duduk Perkara Gagal Bayar TaniFund sampai Pencabutan Izin Usaha

Duduk Perkara Gagal Bayar TaniFund sampai Pencabutan Izin Usaha

Whats New
Hanwha Life Akuisisi 40 Persen Saham Nobu Bank

Hanwha Life Akuisisi 40 Persen Saham Nobu Bank

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com