Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rupiah Melemah, Harga Makanan dan Minuman Berpotensi Naik

Kompas.com - 25/10/2023, 14:41 WIB
Yoga Sukmana

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Tren pelemahan kurs rupiah berpotensi membuat produsen makanan dan minuman (mamin) menaikkan harga jual produknya.

Belakangan ini, kurs rupiah terus melemah hingga mendekati level Rp 16.000 per dolar AS. Pada Selasa (24/10/2023), kurs rupiah di situs Bloomberg berada di level Rp 15.849 per dolar AS.

Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi) Adhi S. Lukman mengatakan, pelemahan kurs rupiah jelas merugikan bagi produsen mamin. Ini mengingat masih banyak bahan baku industri mamin nasional yang harus diimpor dari luar negeri.

Baca juga: Imbas Dollar AS Menguat, Chatib Basri: Pelemahan Rupiah Tak Sebesar Ringgit, RI Perlu Subsidi Harga Pangan

Pelemahan rupiah juga menjadi pukulan berikutnya bagi industri mamin lantaran sektor ini juga terpapar dampak kenaikan harga dan keterbatasan pasokan gula rafinasi.

Kondisi ini mengakibatkan biaya terkait produksi, energi, dan logistik para pelaku industri mamin membengkak dalam beberapa waktu terakhir.

"Biaya transportasi untuk ekspor dan impor tentu ikut naik karena itu pakai dollar AS," tukas Adhi, Selasa (24/10/2023).

Bagi para produsen mamin kelas kakap, mereka umumnya sudah punya proyeksi jangka panjang terhadap dampak pelemahan kurs rupiah. Kalaupun produsen besar hendak menaikkan harga jual produknya, secara historis langkah tersebut baru akan dilakukan pada akhir atau awal tahun.

Baca juga: Rupiah Melemah Dekati Rp 16.000 Per Dollar AS, Pengusaha: Kami Pasti Terdampak...

Selama penyesuaian harga belum terjadi, pihak produsen mau tidak mau harus menanggung penurunan margin laba.

Selain itu, sebelum menyesuaikan harga, tentu para produsen mamin besar harus bernegosiasi dengan pihak distributor dan ritel.

"Kami juga berusaha mencari alternatif bahan baku yang tidak terlalu terdampak oleh pelemahan rupiah," ujar Adhi.

Baca juga: Menko Airlangga: Rupiah Bukannya Melemah, tapi Dollar AS yang Menguat

Di sisi lain, produsen mamin kecil cenderung lebih rentan terpapar oleh efek pelemahan rupiah dan tidak bisa berlama-lama mengurangi marginnya. Akibatnya, mereka lebih cepat dalam mengambil keputusan untuk menaikkan harga jual ke konsumen.

Alternatif lainnya adalah produsen tersebut akan mengubah ukuran produk atau kemasan yang dijual ke pasar sebagai upaya efisiensi biaya pengeluaran.

Gapmmi tentu berharap kurs rupiah bisa kembali stabil atau bahkan menguat di bawah Rp 15.000 per dolar AS. Dengan begitu, para produsen mamin akan lebih mudah dalam melakukan perencanaan bisnis dan meningkatkan kinerjanya pada masa mendatang. (Reporter: Dimas Andi | Editor: Handoyo)

Baca juga: Jokowi Sebut Depresiasi Rupiah Masih Aman

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Produsen Mamin Berpotensi Mengerek Harga Jual ke Konsumen Imbas Pelemahan Rupiah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Memahami Dividen: Pengertian, Sistem Pembagian, Pajak, dan Hitungannya

Memahami Dividen: Pengertian, Sistem Pembagian, Pajak, dan Hitungannya

Earn Smart
Limbah Domestik Dikelola Jadi Kompos, Solusi Kurangi Sampah di Kutai Timur

Limbah Domestik Dikelola Jadi Kompos, Solusi Kurangi Sampah di Kutai Timur

Whats New
Harga Emas Terbaru 11 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 11 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Sabtu 11 Mei 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Sabtu 11 Mei 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Sabtu 11 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Daging Sapi Murni

Harga Bahan Pokok Sabtu 11 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Daging Sapi Murni

Whats New
Pembinaan Berkelanjutan Sampoerna Diapresiasi Stafsus Presiden dan Kemenkop UKM

Pembinaan Berkelanjutan Sampoerna Diapresiasi Stafsus Presiden dan Kemenkop UKM

Whats New
Sanksi Menanti Pejabat Kemenhub yang Viral Usai Ajak Youtuber Korea Mampir ke Hotel

Sanksi Menanti Pejabat Kemenhub yang Viral Usai Ajak Youtuber Korea Mampir ke Hotel

Whats New
[POPULER MONEY] Buntut Ajak Youtuber Korsel ke Hotel, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan | Intip Tawaran 250 Merek Waralaba di Pameran Franchise Kemayoran

[POPULER MONEY] Buntut Ajak Youtuber Korsel ke Hotel, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan | Intip Tawaran 250 Merek Waralaba di Pameran Franchise Kemayoran

Whats New
Cukupkah Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen?

Cukupkah Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen?

Whats New
3 Cara Blokir Kartu ATM BRI, Bisa lewat HP

3 Cara Blokir Kartu ATM BRI, Bisa lewat HP

Whats New
Singapore Airlines Group Pesan 1.000 Ton Bahan Bakar Berkelanjutan dari Neste

Singapore Airlines Group Pesan 1.000 Ton Bahan Bakar Berkelanjutan dari Neste

Whats New
10 Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat HP Antiribet

10 Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat HP Antiribet

Spend Smart
Cara Transfer Pulsa Telkomsel dan Biayanya

Cara Transfer Pulsa Telkomsel dan Biayanya

Spend Smart
Pertamina Tegaskan Tetap Salurkan Pertalite kepada Masyarakat

Pertamina Tegaskan Tetap Salurkan Pertalite kepada Masyarakat

Whats New
Jumlah Kantor Cabang Bank Menyusut pada Awal 2024

Jumlah Kantor Cabang Bank Menyusut pada Awal 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com