JAKARTA, KOMPAS.com - Perusahaan teknologi konstruksi PT Gravel Technology Indonesia (Gravel) menjelaskan, membeli rumah baru merupakan salah satu pencapaian besar dalam kehidupan.
Untuk itu, ada beberapa hal yang perlu dipahami masyarakat sebelum proses serah terima rumah baru.
Co-founder dan CEO Gravel Georgi Ferdwindra Putra menjelaskan, serah terima adalah saat kunci fisik rumah diserahkan kepada pembeli agar sah menjadi pemilik rumah.
Baca juga: Tekan Backlog, Pemerintah Setuju Rumah di Bawah Rp 2 Miliar Bebas PPN 100 Persen sampai 2024
Adapun ketika seseorang membeli rumah dari pengembang, ada dua langkah tambahan yang perlu dilakukan.
Co-founder dan CPO Gravel Fredy Yanto menerangkan, langkah pertama adalah membuat daftar pengecekan kecil atau Snagging List. Ini adalah daftar masalah kecil atau ketidaksesuaian yang perlu diperbaiki oleh pengembang sebelum serah terima.
Ini penting untuk memastikan semua masalah kecil diselesaikan sebelum pemilik menempati rumah.
Baca juga: Lelang Rumah Murah di Bekasi, Nilai Limit mulai Rp 100 Jutaan
Langkah kedua adalah memahami garansi yang diberikan oleh pengembang. Ini akan membantu Anda dalam hal perbaikan rumah di masa depan.
"Dengan memahami garansi ini, Anda dapat memastikan kondisi rumah Anda dalam keadaan prima untuk jangka panjang," imbuh dia.
Lantas, apa saja yang perlu diperhatikan calon pemilik rumah sebelum melakukan serah terima tumah baru?
Baca juga: BI Perpanjang Kebijakan DP 0 Persen Kredit Mobil dan Rumah hingga 2024
Periksa semua dokumen pembelian rumah, terutama akta kepemilikan, akta jual beli, dan perjanjian tertulis lainnya yang telah ditandatangani. Pastikan dokumen tersebut sesuai kesepakatan dan tidak ada ketidaksesuaian mencolok.
Periksa juga janji pemilik sebelumnya atau pengembang terkait peralatan dan fasilitas yang harus ada dan berfungsi.
Apabila terdapat perbedaan antara kontrak dan kenyataan di lapangan, pemilik berhak meminta spesifikasi sesuai kontrak, pastikan hal ini diskusikan dengan pihak berwenang sebelum serah terima rumah.
Lakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap kualitas bangunan, termasuk dinding, atap, lantai, dan plafon. Perhatikan apakah ada kerusakan atau retakan yang signifikan.
Baca juga: Tanpa Uang Muka, Gen Z Sekarang Bisa Cicil Rumah Lewat BTN
Periksa juga instalasi listrik, air, dan gas. Cobalah saklar, stop kontak, dan kran untuk memastikan semuanya berfungsi dengan baik.
Selain itu, cek kualitas finishing rumah, termasuk cat dinding, lantai, keramik, dan perabotan yang telah dijanjikan dalam kontrak.
Drainase yang efisien sangat penting untuk mencegah masalah kebocoran dan kerusakan akibat genangan air. Periksa saluran air, saluran pembuangan, dan toilet untuk memastikan semuanya berfungsi dengan baik.
Pastikan tidak ada masalah kebocoran atau penyumbatan yang dapat mengganggu kenyamanan di rumah baru. Pemeriksaan ini akan membantu Anda menghindari masalah yang bisa timbul di masa depan.
Baca juga: 12 Cara Menghemat Biaya Renovasi Rumah agar Tak Membengkak
Sebelum menerima kunci rumah, pastikan rumah telah memenuhi semua peraturan dan perizinan yang diperlukan.
Pemilik harus menerima semua sertifikat yang sesuai, seperti sertifikat izin mendirikan bangunan (IMB), sertifikat lingkungan, atau sertifikat lain yang diperlukan sesuai regulasi daerah.
Izin dan sertifikat yang lengkap memberikan kepastian rumah dibangun dan dioperasikan secara sah.
Selain biaya pembelian rumah, ada biaya tambahan yang mungkin akan muncul.
Baca juga: 5 Tips Membeli Rumah untuk Kaum Single
Biaya tambahan ini biasanya mencakup biaya pemeliharaan bulanan atau tahunan, pajak properti, biaya asuransi, dan biaya terkait kepemilikan rumah lainnya.
Memahami dan merencanakan anggaran untuk biaya-biaya ini adalah bagian dari kesiapan pemilik sebagai pemilik rumah baru.
Bagi masyarakat awam, pemeriksaan kondisi rumah menjadi tugas yang sulit karena banyak aspek yang memerlukan pengetahuan khusus di bidang jasa konstruksi.
Untuk mengatasi ini, pemilik dapat menggunakan layanan dari ahli yang terpercaya, seperti jasa surveyor. Surveyor dapat melakukan pengecekan hunian baik rumah maupun apartemen, untuk mengidentifikasi kerusakan dan potensi kerusakan pada bagian-bagian rumah.