Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Simak Saran OJK untuk Anak Muda yang Ingin Investasi

Kompas.com - 27/10/2023, 11:39 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Deputi Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Sardjito, mendorong anak muda untuk terlibat di industri jasa keuangan. Namun dia meningatkan agar ketika masuk ke industri keuangan, anak muda harus cermat dan paham dengan mampu mengelola risiko di masa depan.

Menurut dia,  anak muda lebih tertarik pada investasi yang volatil dan kurang mengenal saham, reksadana, dan kripto. Oleh karena itu, penting bagi mereka untuk meningkatkan pemahaman atas berbagai instrumen keuangan ini.

“Kadang kita banyak melihat anak-anak muda suka yang volatil, dan belum pernah mengenal saham, dan reksadana. Karena kelihatannya terlalu bagus, mudah, dan gampang lalu ikut. Tidak begitu, kalau kamu investasi, investasilah di yang ada legalitasnya, masuk akal,” kata Sardjito di Main Hall BEI, Jakarta, Kamis (26/10/2023).

Baca juga: Imbas Kenaikan Suku Bunga BI ke Minat Investasi

Belajar dari maraknya aksi investasi bodong hingga pinjaman online (pinjol) ilegal, Sardjito meminta agar anak muda bisa lebih bijak dalam memilih investasi.

Ia mencontohkan kasus-kasus orang dengan popularitas tinggi di media sosial ternyata terlibat dalam kegiatan ilegal. Oleh sebab itu, perlu untuk berinvestasi pada platform yang berizin dan terlindungi oleh regulator.

“Seperti aksi influencer di Instagram, ternyata yang diikuti banyak orang ternyata ilegal. Jadi, kalau mau ivestasi tentu harus ada regulasi dan berizin,” jelasnya.

Di sisi lain, Sardjito mengakui bahwa menabung di bank memang tidak membuat seseorang menjadi kaya, apalagi jika jumlah tabungan yang dimiliki kecil.

Oleh karena itu, perlu mencari alternatif investasi yang dapat memberikan hasil yang lebih besar. Dia bilang, daripada uang dipakai untuk kebutuhan konsumtif, ada baiknya jika anak muda saat ini memprioritaskan menabung untuk tujuan yang lebih penting di masa depan.

“Nasihat untuk jadi orang sukses masih sama. Bagaimana kita berpuasa, untuk keep your money untuk tujuan yang tidak penting untuk tujuan konsumsi,” lanjutnya.

Sardjito juga menyoroti pentingnya menghindari aktivitas ilegal, seperti menggunakan layanan kredit tanpa izin atau meminjam melalui platform online yang tidak jelas legalitasnya.

Ia mengingatkan, tawaran yang terlalu menggiurkan seringkali hanyalah berakhir dengan penipuan yang merugikan. Sebagai gantinya, fokuslah pada investasi yang berizin dan logis.

Sardjito juga menyarankan untuk selalu memeriksa legalitas dan rasionalitas suatu investasi sebelum memutuskan untuk berinvestasi. Karena, penipu terkadang lebih pintar daripada orang-orang yang berpendidikan tinggi.

Baca juga: Mengenal Strategi Investasi Portofolio 60/40, Apa Fungsinya?

Jauhi utang

Mengenai utang, Sardjito mengingatkan agar anak muda tidak terlalu mudah dalam mengajukan pinjaman. Di sisi lain, ketika melakukan pinjaman, tentu dibitur harus memastikan kemampuannya membayar utang dapat terpenuhi.

Ia juga mengingatkan akan adanya risiko penagih utang yang tidak sah, terutama bagi orang yang berhutang dengan cicilan yang besar. Sardjito menekankan pentingnya bertanggung jawab secara finansial.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Whats New
Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Whats New
Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Whats New
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Whats New
Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

BrandzView
Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Whats New
Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Whats New
Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Work Smart
Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Whats New
Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Whats New
Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com