Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Minyak Dunia Turun 1,06 Persen, Investor Cermati Suku Bunga AS

Kompas.com - 30/10/2023, 11:52 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber CNBC

NEW YORK, KOMPAS.com - Harga minyak dunia turun 1,06 persen. Ini terjadi bahkan setelah Israel mengirimkan pasukan darat ke Jalur Gaza, meningkatkan ketegangan di Timur Tengah.

Di samping itu, investor memantau dengan cermat pertemuan kebijakan moneter bank sentral AS Federal Reserve (The Fed) pada pekan ini.

Dikutip dari CNBC, Senin (30/10/2023), acuan harga minyak dunia Brent turun 1,06 persen menjadi 89,52 dollar AS per barrel. Sementara itu, acuan harga minyak AS West Texas Intermediate turun 1,16 persen menjadi 84,55 dollar AS per barrel.

Baca juga: SAF, Bioavtur Minyak Sawit Pertama Bikinan Pertamina, Diuji Coba Perdana di Pesawat Garuda

Ilustrasi produksi minyak, kilang minyak, harga minyak.SHUTTERSTOCK/DED PIXTO Ilustrasi produksi minyak, kilang minyak, harga minyak.

Bob McNally, presiden Rapidan Energy Group, mengatakan operasi darat di Gaza sejauh ini terbatas dan investor mencermati kekhawatiran makroekonomi lainnya.

The Fed diperkirakan akan mempertahankan suku bunganya tidak berubah pada akhir pertemuan dua harinya pada hari Rabu, setelah ekonomi AS tumbuh lebih cepat dari perkiraan pada laju tahunan sebesar 4,9 persen pada kuartal III 2023.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan dalam konferensi pers hari Sabtu (28/10/2023) bahwa Israel telah memasuki tahap kedua perang, yang ia perkirakan akan berlangsung “panjang dan sulit” seiring negara tersebut memperluas operasi daratnya di jalur tersebut.

“Meskipun gangguan pasokan minyak besar-besaran bukanlah alasan utama kami, pasar minyak minggu lalu menjadi sedikit terlalu berpuas diri terhadap kemungkinan serangan darat besar-besaran Israel di Gaza, dan risiko perang regional yang lebih luas,” jelas McNally.

Baca juga: Pertamina Luncurkan Bahan Bakar Pesawat Pakai Campuran Minyak Sawit

ANZ menyatakan, meningkatnya perang meningkatkan risiko gangguan pasokan yang melanda pasar sejak serangan Hamas.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com