Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Digarap China? Kemenhub: Belum Ada Omongan...

Kompas.com - 30/10/2023, 15:28 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Risal Wasal belum dapat memastikan China bakal garap proyek perpanjangan kereta cepat Jakarta-Bandung hingga ke Surabaya, Jawa Timur.

"Belum ada omongan itu," ujar Risal saat ditemui di Stasiun LRT Jakarta Velodrome, Jakarta, Senin (30/10/2023).

Kabar mengenai Indonesia sudah menjalin perjanjian dengan China terkait proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya ini diungkapkan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan melalui unggahan Instagram resminya pada Sabtu (28/10/2023).

Saat dikonfirmasi mengenai hal tersebut, Risal mengaku, sampai saat ini dirinya belum menerima informasi mengenai kesepakatan tersebut.

"Kalau ada penawaran mungkin saya enggak tahu (belum diinfokan)," tukasnya.

Baca juga: Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Menhub: Bandara Kertajati Jadi Opsi Pemberhentian

Dalam unggahan Instagramnya, Luhut menyebut perjanjian Indonesia dengan China untuk meneruskan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung hingga ke Surabaya sudah berjalan.

Bahkan, kata Luhut, bunga pinjaman yang ditawarkan China pada proyek ini jauh lebih murah dibandingkan bunga yang ditawarkan negara-negara lain.

"Pak Jokowi mau kereta api cepat jakarta surabaya diterusin, tadi saya dengar perjanjian dengan China juga jalan. Malah bunganya jauh lebih murah," ucap Luhut dalam sebuah video yang diunggah di Instagram pribadinya, Sabtu kemarin.

Baca juga: Erick Thohir: INKA Berpeluang Terlibat di Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya

 


Selain itu, teknologi yang dimiliki China juga sudah dapat dibuktikan bisa mewujudkan Indonesia memiliki kereta api cepat Jakarta-Bandung.

"Kita sudah buktikan dan kita sudah punya pengalaman. Kan ini masalah kunci pertama ini pembebasan tanah yang tidak jelas-jelas itu. Sekarang dengan kita punya pengalaman, we don't have a problem anymore," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com