Dia menilai, pertanian tidak lagi bisa dikelola secara tradisional jika ingin meningkatkan produksi komoditas, seperti membajak sawah dengan sapi.
Baca juga: Antrean Sertifikasi Produk Alsintan Tinggi, Kementan Gandeng UGM untuk Uji Produk
"Untuk itu, kita harus mengangkat pertanian modern. Harus menggunakan alsintan," jelasnya.
Amran menambahkan, swasembada beras dan jagung sangat penting bagi Indonesia di tengah ancaman krisis pangan nasional.
Sebab, Indonesia tengah memasuki masa tanam I pada Oktober-Maret, Mentan Amran berharap produksi padi dan jangung bisa terus ditingkatkan pada 2024.
“Kami akan mencetak sejarah lagi. Dulu kita pernah berhasil, tiga sampai empat kali swasembada. Kali ini kami akan ulang dan jadikan permanen,” tuturnya.
Direktur Jenderal (Dirjen) Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Ali Jamil mengungkapkan, ada sejumlah kontrak alsintan yang sempat dihentikan untuk dievaluasi ulang.
Baca juga: Program Alsintan Kementan Bantu Petani Banyuwangi Tingkatkan Produksi Pertanian
"Saat ini, kontrak alsintan kami evaluasi sesuai arahan Mentan Amran Sulaiman agar bisa dibuka kembali," ujarnya.
Ali menjelaskan, penambahan alsintan merupakan urgensi terhadap percepatan tanam dalam rangka mewujudkan target produksi beras dan jagung.
“Kini bagaimana kami berusaha menekan biaya pertanian sehingga biaya produksi bisa rendah, kemudian mampu meningkatkan produktivitas dan menekan cost produksi,” katanya.
Ali menilai, alsintan dibutuhkan untuk meningkatkan kesejahteraan petani, peningkatan produktivitas pertanian, menekan biaya, dan meningkatkan daya saing produk-produk pertanian.
“Bagaimana petani bisa meningkatkan produksi? Alsintan akan meningkatkan indeks tanam dan produktivitas. Jadi, otomatis peran alsintan ada di sana,” ujarnya.
Baca juga: Kementan Jalankan Akselerasi Peningkatan Luas Tanam serta Produksi Padi dan Jagung 2024 di Indonesia
Ali mengatakan, tenaga manusia lebih mahal dan sangat kurang, sehingga pemanfaatan alsintan dapat menekan biaya. Penggunaan alsintan dipercaya juga akan meningkatkan daya saing pertanian.
Menurut dia, urgensi lain terkait pemanfaatan alsintan adalah mengatasi kelangkaan tenaga kerja.
Dia menyebutkan, manfaat penggunaan alsintan juga dirasakan bagi tenaga kerja pertanian yang semakin langka, bahkan sudah tua. Generasi muda dinilai masih enggan berkecimpung dalam dunia pertanian.
“Kontrak dilanjutkan untuk memenuhi tingkat kecukupan alsintan prapanen di daerah. Selain itu, juga untuk mendorong generasi muda masuk ke pertanian, tentunya pemanfaatan alsintan sangat diperlukan,” tegasnya.
Baca juga: Mentan Amran Optimistis Kedatangannya Bikin Citra Kementan Membaik
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.