Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Kementan Jalin Kerja Sama dengan RPN untuk Perkaya Pembangunan Perkebunan Berkelanjutan

Kompas.com - 24/10/2023, 16:15 WIB
Inang Sh ,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Industri kelapa sawit menjadi role model dalam mewujudkan akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) atau Sustainable Development Goals (SDGs) yang ditargetkan harus bisa tercapai pada 2030.

SDGs meruapakan bentuk kesepakatan pembangunan berkelanjutan yang berdasarkan hak asasi manusia, kesetaraan, berprinsip universal, integrasi, dan inklusif.

Pelaksana Tugas (Plt) Menteri Pertanian Arief Prasetyo Adi mengatakan, pengembangan kelapa sawit dari hulu ke hilir hingga produk turunannya harus terus digenjot dan dilakukan inovasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Dengan demikian, jalannya pembangunan berkelanjutan dapat terukur secara detail, cepat, dan tepat sasaran.

"Pergerakan harus segera dilakukan mulai dari sekarang untuk memberikan hasil yang optimal kedepannya," ujarnya dalam siaran pers, Selasa (24/10/2023).

Baca juga: Kementan Siapkan SDM Unggul untuk Perbaiki Tata Kelola Usaha Perkebunan

Sejalan dengan arahan Plt Mentan, Direktorat Jenderal Perkebunan (Ditjenbun) berkolaborasi dengan Riset Perkebunan Nusantara (RPN) membahas kajian pengembangan perkebunan.

Salah satunya adalah mendorong riset inisiatif Kementerian Pertanian (Kementan) melalui pengayaan SDGs dan pengenalan serangga penyerbuk kelapa sawit.

Informasi dari Ditjen Perkebunan menyebutkan, total varietas tanaman perkebunan yang telah dilepas saat ini sebanyak 512 varietas.

Pengayaan SDGs

Direktur Jenderal Perkebunan (Dirjenbun) Andi Nur Alam Syah mengatakan, pengayaan SDGs bertujuan untuk mencari, mengumpulkan, dan mengintroduksi plasma nutfah baru guna pengayaan SDGs Nasional.

“Pengayaan itu untuk memanfaatkan material introduksi yang diperoleh untuk mendukung riset pengembangan bahan tanaman unggul guna meningkatkan produktivitas kelapa sawit nasional," jelasnya.

Baca juga: Bidik Produksi Beras 35 Juta Ton, Kementan Kawal Ketat Penggunaan Air dan Normalisasi Irigasi Tersier

Andi menyebutkan, jika kolaborasi itu dijalankan dengan baik, kontribusi bahan tanaman terhadap peningkatan produktivitas relatif signifikan, yakni bisa mencapai 11 ton per hektar (ha) per tahun.

Lebih lanjut, Andi menjelaskan, SDGs yang ingin dicapai melalui penguatan kelapa sawit bertujuan mengurangi kemiskinan, mencapai ketahanan pangan dan perbaikan nutrisi, sekaligus menggalakkan hidup sehat dan mendukung kesejahteraan dengan pertanian yang berkelanjutan.

Salah satu upaya untuk mendukung pertanian berkelanjutan, dia menjelaskan adalah lewat program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR).

“Kami berharap, kelapa sawit bisa diproduksi dengan baik dan mencukupi ketersediaan pangan hingga 2025 dan seterusnya,” katanya.

Dengan demikian, kata dia, komoditas ini memberikan pasokan yang cukup bagi industri makanan, termasuk minyak goreng dan makanan berbasis sawit.

Baca juga: Kementan Gandeng Perpadi Kejar Target Produksi Beras 35 Juta Ton, Plt Mentan: Supaya Tak Impor Lagi

Halaman:


Terkini Lainnya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Rilis
Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

Earn Smart
Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Spend Smart
PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

Whats New
Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Whats New
Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Whats New
Transformasi Digital, BRI Raih Dua 'Award' dalam BSEM MRI 2024

Transformasi Digital, BRI Raih Dua "Award" dalam BSEM MRI 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com