Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perlukah Kereta Cepat Dilanjut ke Surabaya meski Harus Utang ke China?

Kompas.com - Diperbarui 01/11/2023, 10:14 WIB
Muhammad Idris

Penulis

Sumber Kompas.com

Agar bisa balik modal sesuai target, KCIC menargetkan bisa mengangkut 30.000 penumpang per hari. Sementara, data terbaru saat ini, dengan tarif diskon dan jumlah jadwal perjalanan yang sudah ada, jumlah penumpang berkisar 11.000 sampai 13.000 per hari.

"Kita lihat nanti berapa okupansi kereta cepat pasca-pengenaan tarif komersial diberlakukan. Kalau okupansinya meleset dari target ya pengembalian modalnya akan lama sekali," kata Bhima.

Dominasi perusahaan China

Selain itu, hal yang harus diperhatikan, pengerjaan proyek KCJB juga sangat didominasi perusahaan dan tenaga kerja asal China.

Dominasi China juga sangat tampak dari perusahaan kontraktor penggarap engineering procurement construction (EPC) proyek ini.

Baca juga: Ramai Dibahas, Ini Sindiran Lawas Jonan soal Kualitas Kereta INKA

Di mana perusahaan BUMN China mendominasi sebesar 70 persen dari total EPC di proyek pembangunan KCJB. Pihak Indonesia kebagian sebesar 30 persen EPC yang digarap PT Wijaya Karya (Persero) Tbk atau Wika.

Total ada enam perusahaan China yang menjadi kontraktor utama, yaitu Sinohydro, China Railway International (CRIC), dan China Railway Engineering Corporation (CREC).

Berikutnya CRRC Corporation Limited, China Railway Signal and Communication (CRCR), dan China Railway Design Corporation (CRDC).

"Pertimbangan selain penambahan utang adalah beban impor teknologi, besi baja, dan tenaga kerja akan melemahkan nilai tukar rupiah," ungkap Bhima.

Baca juga: Kereta Cepat Minta Konsesi Jadi 80 Tahun, Menhub Jonan Dulu Menolaknya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com