Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Simak, Strategi Diversifikasi Investasi Menghadapi Tahun Politik

Kompas.com - 02/11/2023, 13:53 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebentar lagi Indonesia akan memasuki periode pemilihan umum (pemilu). Faktor keamanan saat masa pemilu membuat minat investor untuk berinvestasi di pasar modal terjaga.

Lantas, bagaimana strategi investor untuk menghadapi pemilu dan tahun politik?

Chief Economist & Investment Strategist PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) Katarina Setiawan menerangkan, dalam menghadapi pemilu investor perlu mencermati strategi diversifikasi investasi.

Baca juga: Jelang Akhir Tahun, Bagaimana Potensi “Cuan” Investasi di Saham dan Kripto?

"Harus melakukan diversifikasi, karena memang pemilu itu masih ada ketidapastian menyangkut misalnya siapa nanti yang akan terpilih, agendanya, policy (kebijakan)-nya," kata dia dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (2/11/2023).

Ia menambahkan, hal itu memyebabkan investor dan perusahaan menunda investasi.

Dengan begitu, pertumbuhan ekonomi juga akan tertahan oleh tertundanya investasi dan belanja modal perusahaan. Katarina menjelaskan, kestabilan suku bunga dan volatilitas pada imbal hasil obligasi pemerintah dan US Treasury membuat investasi di pasar obligasi sangat menarik saat ini.

Kebijakan suku bunga bank sentral AS The Fed yang diikuti kebijakan suku bunga bank sentral negara lain akan membawa dampak langsung ke pasar obligasi.

Baca juga: Tips Investasi dari Erick Thohir untuk Anak Muda

"Dampaknya sangat langsung ke pasar obligasi dan sangat positif. Jadi pasar obligasi juga sangat diuntungkan," terang dia.

Obligasi disebut sangat terpengaruh dengan kondisi makro dan kestabilan suku bunga.

Ilustrasi investasi. (Dok. SHUTTERSTOCK/LOOKERSTUDIO) Ilustrasi investasi.

Katarina mengungkapkan, investor dengan profil risiko yang agresif dan jangka panjang juga perlu melakukan diversifikasi ke pasar saham.

"Sayang kalau tidak memanfaatkan kesempatan, valuasi di pasar saham saat ini sedang sangat baik, di bawah rata-rata valuasi 10 tahun, jauh di bawahnya," ungkap dia.

Baca juga: Tips Terhindar dari Tawaran Investasi Bodong

Menurut Katarina, strategi diversifikasi adalah cara yang paling tepat menghadapi pemilu dan tahun politik saat ini. Investor dapat melakukan diversifikasi sesuai dengan profil risiko, tujuan investasi, dan horison investasinya.

Tak cukup melakukan diversifikasi pada kelas aset, investor juga dapat mempertimbangkan untuk melirik investasi dalam mata uang asing.

Sebagai contoh, investor yang sedang mempersiapkan kuliah di luar negeri untuk anaknya dapat masuk ke investasi reksadana dalam dollar AS.

Diversifikasi juga dapat dilakukan dalam cakupan geografis untuk mendapatkan imbal hasil yang optimal.

Baca juga: Simak Saran OJK untuk Anak Muda yang Ingin Investasi

"Jadi kita bisa mendapat keuntungan dari membaiknya makro dan kemudian sektor unggulan di negara lain. Munngkin alau hanya fokus pada satu negara saja belum terlalu optimal (imbal hasilnya)," tutup dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com