Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mudahnya Belanja di Supermarket Bali via WhatsApp, Solusi buat Turis yang "Mager"

Kompas.com - 06/11/2023, 10:00 WIB
Aprillia Ika

Editor

 

DOKU Dukung UMKM Bali "Go Digital"

DOKU mencatatkan 200 juta transaksi merchant telah diproses hingga Oktober 2023, dengan pertumbuhan bisnis rata-rata di atas 80 persen dari tahun ke tahun, selama 1 tahun DOKu berdiri.

Himelda Renuat Co-Founder & Chief Marketing Officer DOKU di acara media gathering di Bali, Rabu (25/10/2023) memaparkan, khusus pulau Bali dan Nusa Tenggara, bisnis DOKU yang telah hadir sejak kuartal I 2014 tercatat telah melayani lebih dari 1.900 merchant dari industri pariwisata dan edukasi.

Menurut dia, seiring pulihnya pariwisata Bali usai pandemi Covid-19, DOKU mencatat terjadinya lonjakan transaksi setidaknya 400 persen dari merchant DOKU di Bali dan Nusa Tenggara.

Kompas.com berkesempatan mengunjungi Rumah BUMN Denpasar di Bali, dan menemui Widhi Gede Budiman, Manager of Operational Rumah BUMN Denpasar, bersama dengan Herunata Joseph, AVP of Business Development and Partnership SME DOKU, untuk menemui beberapa UMKM di Bali yang merasakan manfaat menggunakan layanan Juragan Doku.

"Hampir setiap minggu kami ada pelatihan agar UMKM bali melek digital, termasuk pelatihan dari DOKU, untuk mendukung akselerasi bisnis," kata Widhi, di sela kegiatannya mengisi pembelajaran ke UMKM.

Baca juga: Momentum Digitalisasi UMKM

Sementara Herunata mengatakan, standar DOKU menangani UMKM sama halnya dengan standar DOKU melayani perusahaan besar.

"Kami menawarkan kepada UMKM ekosistem pembayaran yang mempermudah pembeli melakukan pembayaran dengan beragam metode digital, sehingga masalah gagal transaksi karena harus menggunakan cara pembayaran manual bisa dikurangi," kata Herunata.

Salah satu mitra Juragan Doku adalah Ni Wayan Sri Mustikadewi, owner produk berbahan serat alam berkualitas internasional, TSDC Store dari Gianyar. Produk yang dipasarkannya seperti tas, pouch, tote bag.

Ia menceritakan, setelah menggunakan Juragan Doku, transaksi di tokonya melesat lantaran pembelinya bisa memilih berbagai jenis pembayaran sesuai dengan keinginannya.

"Sebelum gabung dengan Juragan Doku 6 bulan yang lalu, pernah ada pesanan partai besar yang batal, gara-gara limitasi cara bayar karena pelanggan pakai kartu kredit. Pelanggan pun enggak jadi belanja dan itu sedih," katanya.

Baca juga: Erick Thohir Targetkan 50.000 UMKM Go Digital pada 2022

Menurutnya, dalam 2 minggu TSDC Store bisa memproduksi 300 pieces tote bag. Bahkan dipasarkan sampai ke Jepang, Timor Leste, Amerika Serikat hingga Belanda. Omsetnya bisa mencapai rp 100 juta dari sekitar 50 jenis produk kerajinan tangan.

Tak hanya itu, dengan bergabung ke Juragan Doku, toko Ni Wayan juga mendapatkan banyak bonus yang didesain khusus oleh tim DOKU, begitu pula pelanggan bisa dapat potongan harga.

"Saya pernah dapat bonus Rp 1 juta, pelanggan juga senang dapat potongan," kata Ni Wayan, yang memulai usaha sejak 2020 itu.

Baca juga: Ini 6 Cara agar UMKM Go Digital

Salah satu UMKM pengguna Juragan Doku, Limea Bali, saat ditemui di Rumah BUMN Denpasar, beberapa waktu lalu. KOMPAS.com/APRILLIA IKA Salah satu UMKM pengguna Juragan Doku, Limea Bali, saat ditemui di Rumah BUMN Denpasar, beberapa waktu lalu.

UMKM lainnya, Limea Bali, menjual minuman berbahan dasar jeruk nipis murni. Di bulan Oktober yang panas, minuman jeruk nipis dingin pun laris manis. Kepada Kompas.com, pemiliknya, Maha, bercerita, ia memulai usaha ini saat pandemi, sebagai usaha sampingannya.

"Sebelum gabung dengan Juragan Doku,saya hanya menyediakan satu cara pembayaran dengan EDC. Setelah pakai Juragan Doku, masalah tersebut bisa diatasi karena ada beragam cara bayar, bahkan kartu kredit," katanya.

Saat ini Limea Bali bisa memproduksi 1.000 botol per bulan untuk rasa original dan madu, atau mengolah sekitar 5 kilogram bahan baku jerun nipis per hari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com