Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Prof. Dr. Sudarsono
Guru Besar Universitas Indonesia

Prof Dr Sudarsono, Koordinator riset klaster “economy, organization and society” FISIP UI.

Koperasi Soko Guru Ekonomi Jepang

Kompas.com - 06/11/2023, 08:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

MESKIPUN di dalam konstitusinya dianut ideologi kapitalisme (shihon shugi), selain demokrasi (minshu shugi), dan kebebasan (jiyu shugi), ekonomi koperasi telah sukses menjadi soko guru ekonomi nasional Jepang.

Statistik 2018 mencatat lebih dari setengah penduduk Jepang (65 juta orang) menjadi anggota koperasi; 37 persen rumah tangga memanfaatkan barang dan jasa dari koperasi konsumen, 25 persen populasi menjadi nasabah asuransi yang disediakan oleh koperasi.

Selain itu, 25 persen tabungan nasional disimpan di Bank Koperasi (Norinchukin Ginko), dan lebih dari 50 persen produk pertanian, perikanan dan perhutanan disalurkan melalui jaringan koperasi.

Kontribusi paling besar disumbang 75 persen oleh koperasi pertanian, perikanan dan perhutanan (Nokyo, Gyokyo, dan Shinrin kumiai); disusul 11 persen koperasi konsumen (Seikyo); 9 persen koperasi berbasis finansial; 3 persen koperasi pekerja dan pensiunan, serta 1 persen koperasi lainnya.

Prinsip dasar

Sama halnya di berbagai belahan dunia, koperasi di Jepang juga menganut prinsip dasar yang membedakan dengan korporasi, yakni, pertama one man one vote; kedua, tidak mengejar keuntungan, tapi memberikan dukungan penuh pada kebutuhan anggota.

Ketiga, investornya adalah anggota yang memiliki kepentingan dan potensi produktif yang sama; dan keempat dikelola oleh anggota atau perwakilan anggota.

Hal ini, jelas beda dengan korporasi yang bertumpu pada prinsip, pertama one share one vote; kedua mengejar keuntungan; ketiga, investornya adalah penyetor modal; dan keempat dikelola oleh tim manajemen atas nama pemegang saham.

Dari sudut pandang new institutionalism (Bonus, 1986; Hardjosoekarto, 1992), kekuatan prinsip one man one vote terletak pada pengelolaan sumber daya produktif yang dimiliki secara setara oleh orang per orang, yang sepakat mendirikan entitas bisnis dalam bentuk koperasi.

Ada empat jenis sumber daya produktif yang melekat pada setiap orang dan setiap entitas bisnis, yakni pertama human asset, kedua, physical asset, ketiga, site asset, dan keempat dedicated asset.

Pertama, seorang peternak sapi penghasil susu pastilah memiliki sumber daya produktif yang melekat dalam tubuhnya (human asset), seperti kebugaran, kesamaptaan, keterampilan kaki, keterampilan tangan, dan kepiawaian seluruh indera tubuh, terkait dengan usaha beternak.

Kedua, orang itu juga memiliki sumber daya fisik (physical asset) berupa sapi perah, kandang, dan alat-alat produksi lainnya.

Ketiga, site asset dicerminkan oleh lokasi spasial di mana peternak tersebut bermukim. Keempat, yang juga sangat penting adalah dedicated asset, yakni iptek produktif, seluruh rantai nilai peternakan.

Investasi transaction-spesifik

Dengan memiliki ke empat jenis sumber daya produktif itu, seorang peternak pada dasarnya dapat menjadi peternak mandiri; atau membentuk korporasi bisnis peternakan dan pabrik pengolahan susu; atau bersama peternak lain membentuk Koperasi Peternakan Susu.

Setiap pilihan mengandung konsekuensi, termasuk kesempatan berkembang, kebutuhan modal, tata kelola, ancaman internal dan eksternal, serta kemungkinan bangkrut.

Apabila beberapa peternak bersepakat membentuk Koperasi Peternakan Susu, masing-masing anggota mengikatkan diri dengan sangat kuat, semua jenis aset spesifiknya, ke dalam investasi dalam bentuk entitas bisnis koperasi itu. Masing-masing peternak sepakat terikat pada transaction-specific investment.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

CIMB Niaga Cetak Laba Sebelum Pajak Rp 2,2 Triliun pada Kuartal I-2024

CIMB Niaga Cetak Laba Sebelum Pajak Rp 2,2 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Rincian Tarif Listrik per kWh Berlaku Mei 2024

Rincian Tarif Listrik per kWh Berlaku Mei 2024

Whats New
Inflasi AS Sulit Dijinakkan, The Fed Pertahankan Suku Bunga

Inflasi AS Sulit Dijinakkan, The Fed Pertahankan Suku Bunga

Whats New
The Fed Tahan Suku Bunga, Mayoritas Saham-saham di Wall Street Melemah

The Fed Tahan Suku Bunga, Mayoritas Saham-saham di Wall Street Melemah

Whats New
IHSG Diperkirakan Melemah Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diperkirakan Melemah Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
5 Cara Tarik Tunai DANA di Alfamart, IndoMaret, dan ATM

5 Cara Tarik Tunai DANA di Alfamart, IndoMaret, dan ATM

Spend Smart
Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Whats New
Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Whats New
Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Whats New
Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting Saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting Saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com