Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG Merah di Awal Sesi, Rupiah Justru Melaju

Kompas.com - 08/11/2023, 09:48 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah pada awal perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Rabu (8/11/2023). Hal ini berbeda dengan Mata Uang Garuda yang menguat pada perdagangan pasar spot.

Melansir data RTI pukul 09.25 WIB, IHSG berada pada level 6.804,44 atau turun 0,57 persen (39,34 poin) dibanding penutupan sebelumnya pada level 6.843,79.

Sebanyak 146 saham melaju di zona hijau dan 293 saham di zona merah. Sedangkan 196 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 1,3 triliun dengan volume 4,1 miliar saham.

Baca juga: IHSG Diproyeksi Berbalik Menguat, Simak Rekomendasi Sahamnya

Sementara itu, pasar saham Asia pagi ini mayoritas berada di teritori positif. Hang Seng Hong Kong menguat 0,42 persen (73,44 poin) pada posisi 17.743,6, Shanghai Komposit pada posisi 3.062,43 atau naik 0,17 persen (5,1 poin), dan Nikkei menguat 0,21 persen (69 poin) pada level 32.340,8. Sementara itu, Strait Times turun 1,43 persen (45,4 poin) pada level Rp 3.128,4.

Adapun nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini menguat. Melansir data Bloomberg pukul 09.18 WIB, rupiah berada pada level Rp 15.608 per dollar AS, atau naik 28 poin (0,18 persen) dibanding penutupan sebelumnya di level Rp 15.634 per dollar AS.

Pengamat pasar keuangan Ariston Tjendra mengatakan, meskipun rupiah menguat di awal perdagangan, namun tren pergerakan rupiah masih bearish atau melemah.

Baca juga: BEI Bantah Kabar Saham GOTO Bakal Diperdagangkan dengan Harga Baru Rp 450 Per Saham

“Rupiah masih berpotensi melemah hari ini terhadap dollar AS seiring dengan pernyataan beberapa petinggi The Fed yang membuka peluang kenaikan suku bunga acuan,” kata Ariston kepada Kompas.com,

Salah satu Gubernur the Fed, Michelle Bowman, mengatakan bahwa the Fed kemungkinan akan menaikan suku bunga acuannya lagi untuk menurunkan inflasi ke 2 persen.

Selain itu, data ekspor China yang dirilis kemarin menunjukkan penurunan lebih dalam dari ekspektasi. Hal ini memunculkan kembali isu pelambatan ekonomi sehingga memicu sentimen hindar risiko di pasar keuangan. Ini bisa memicu pelemahan rupiah.

Ariston memperkirakan hari ini rupiah berpotensi bergerak pada kisaran Rp 15.680- Rp 15.700 per dollar AS dengan potensi support di sekitar Rp 15.600 per dollar AS.

Baca juga: Izin Usaha Asuransi Prolife Dicabut, OJK Minta Pemegang Saham Ganti Kerugian

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com