Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prabowo Mau Lanjutkan Hilirisasi 21 Komoditas, Bakal Siapkan Insentif

Kompas.com - 08/11/2023, 15:43 WIB
Yohana Artha Uly,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bakal Calon Presiden dari Koalisi Indonesia Maju, Prabowo Subianto menyatakan bakal melanjutkan hilirisasi hingga 21 komoditas yang merupakan program pemerintah saat ini. Bahkan tidak hanya komoditas tambang tetapi juga perkebunan hingga kelautan.

Prabowo mengatakan, hilirisasi adalah kunci untuk mendorong perekonomian Indonesia ke depannya, sehingga program ini mutlak untuk diteruskan oleh pemerintahan selanjutnya.

"Kadang-kadang dengan kebijakan bisa mengubah nasib suatu bangsa. Dengan hilirisasi kita bisa menghentikan mengalir keluarnya kekayaan negara," ujarnya dalam Sarasehan 100 Ekonom Indonesia di Jakarta, Rabu (8/11/2023).

Baca juga: Investasi dan Hilirisasi, Kunci Indonesia Jadi Negara Maju dan Pemerataan Ekonomi

Dia pun membidik 21 komoditas yang menjadi prioritas program hilirisasi, yakni batubara, nikel, timah, tembaga, bauksit, besi baja, emas perak, aspal buton, minyak bumi, gas bumi, sawit, kelapa, karet, biofuel, kayu log, getah pinus, udang, perikanan, rajungan, rumput laut, dan garam.

Menurut dia,  21 komoditas tersebut merupakan komoditas strategis dunia. Adapun di pemerintahan saat ini program hilirisasi sudah mulai dilakukan pada komoditas nikel, tembaga, timah, dan bauksit.

Prabowo yang juga Menteri Pertahanan itu menilai, dengan kebijakan hilirisasi maka Indonesia tak lagi menjadi negara eksportir bahan mentah melainkan barang jadi yang memiliki nilai lebih. Hal ini tentu akan meningkatkan penerimaan negara.

Ia mencontohkan, seperti pada program hilirisasi nikel. Ekspor produk nikel pada 2017 hanya sebesar 3,3 miliar dollar AS, namun setelah dilakukan larangan ekspor bijih nikel dan hilirisasi sejak 2020, nilai ekspor produk nikel menjadi sebesar 33,8 miliar dollar AS di 2022.

Baca juga: Janji Ekonomi Prabowo-Gibran: Lanjutkan Hilirisasi, IKN, hingga Jaminan Rumah Murah


Dia menyebutkan, kebijakan yang sama bisa dilakukan pada komoditas lainnya. Prabowo pun memastikan akan membuat kebijakan hilirisasi yang membidik 21 komoditas tersebut menarik bagi para investor dengan memberikan insentif.

"Dengan kebijakan melarang ekspor nikel sebagai bahan mentah, dan ada insentif untuk investor membangun smelter di Indonesia, kalau ini juga diterapkan di 21 komoditas lainnya, saya kira sudah jelas arahnya, para investor dari mana pun, dari luar negeri pun bisa ikut proses pengolahan di situ," kata Prabowo.

Menurut dia, jika ada investor yang keberatan dengan program hilirisasi dan enggan melakukan pembangunan di Indonesia, terutama investor asing, maka tentu pemerintah tidak akan menerimanya.

Prabowo meyakini pemerintah mampu berperan sebagai regulator maupun pelopor dalam mendorong program hilirisasi agar tetap berjalan.

"Kalau swasta mau masuk, monggo (silahkan), swasta asing, monggo. Tapi kalau tidak ada yang mau masuk, kita enggak boleh ragu, kalau perlu pemerintah yang akan bangun smelter dan sebagainya itu," pungkas dia.

Baca juga: 6 Pengusaha Ini Masuk Tim Kampanye Prabowo-Gibran

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com