Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Hadiri Pertemuan APEC 2023, Mendag Zulhas Bahas soal Reformasi WTO hingga Isu Kemanusiaan

Kompas.com - 17/11/2023, 12:43 WIB
A P Sari

Penulis

KOMPAS.com - Menteri Perdagangan (Mendag) Republik Indonesia (RI) Zulkifli Hasan (Zulhas) menyerukan pentingnya reformasi Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), khususnya pemulihan fungsi badan banding (appellate body) dalam penyelesaian sengketa.

Menurutnya, reformasi WTO perlu terus didorong untuk memastikan keberhasilan Konferensi Tingkat Menteri (KTM) ke-12 WTO Juni 2022 di Jenewa, Swiss.

Zulhas mengatakan, Indonesia yakin bahwa keberhasilan KTM ke-12 WTO dapat dicapai melalui diskusi inklusif dan dorongan politis semua anggota WTO.

"Upaya tersebut dapat dilakukan dengan mereformasi WTO, khususnya memulihkan fungsi appellate body dan penyelesaian sengketa. Saya yakin jawaban dari tantangan yang kita hadapi saat ini adalah sistem perdagangan multilateral yang lebih adil dan inklusif,” kata Zulhas melalui keterangan persnya, Kamis (17/11/2023).

Baca juga: Buntut Utang Rafaksi, Aprindo dan 5 Produsen Minyak Goreng Ancam Laporkan Kemendag ke Mabes Polri

Hal ini disampaikan Mendag Zulhas pada Pertemuan Tingkat Menteri Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik atau Asia Pacific Economic Cooperation (APEC) Ministerial Meeting (AMM) di San Francisco, Amerika Serikat (AS), Rabu (15/11/2023).

Selain reformasi WTO, Zulhas juga menekankan pentingnya penyelesaian perundingan di WTO yang meliputi pembahasan yang berimbang atas isu pertanian dan public stock holding (PSH), subsidi perikanan, isu kekayaan intelektual, dan niaga elektronik (e-commerce).

Zulhas pun mengingatkan bahwa APEC memikul tanggung jawab untuk mengatasi isu lingkungan.

“APEC harus menangani permasalahan lingkungan secara adil dan inklusif. Kita perlu memastikan bahwa kebijakan perdagangan tidak menjadi instrumen proteksionisme yang terselubung dalam bentuk kepedulian lingkungan,” jelasnya.

Baca juga: Peduli Konsumen, Pemkot Semarang Raih 2 Penghargaan dari Kemendag

Indonesia, sebut dia, juga sepakat dengan Ekonomi APEC bahwa kunci pertumbuhan ekonomi yang merata adalah memastikan keuntungan perdagangan dan investasi dapat dirasakan seluruh kalangan.

“Maka, Indonesia terus mengupayakan pemberdayaan perempuan dan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di pasar internasional, memfasilitasi akses terhadap keuangan, dan mendorong UMKM yang dipimpin perempuan dengan sektor bernilai tambah,” paparnya.

Lebih lanjut, Zulhas turut menyuarakan pandangan Indonesia tentang situasi di Gaza yang kian memburuk. Ia mengatakan, pembangunan berkelanjutan dan inklusif tidak bisa dilepaskan dari elemen kemanusiaan di belahan dunia mana pun.

“Indonesia menaruh perhatian tertinggi atas memburuknya situasi di Gaza dan mengutuk keras tindakan militer terhadap masyarakat dan fasilitas sipil di Gaza. Kekerasan harus dihentikan, gencatan senjata harus terus diupayakan,” kata Mendag Zulkifli Hasan.

Baca juga: Aprindo Ancam Kemendag ke Bareskrim, Ini Respon Anak Buah Mendag Zulhas

Sebagai informasi, pertemuan AMM 2023 mendiskusikan langkah-langkah kebijakan ekonomi dan perdagangan yang inklusif untuk memberikan manfaat dan mendorong masa depan yang adil dan merata di kawasan Asia Pasifik.

Dalam kaitan tersebut, dibahas pula San Francisco Principles on Integrating Inclusivity and Sustainability into Trade and Investment Policy yang merangkum prinsip-prinsip APEC dalam menyusun kebijakan perdagangan serta investasi yang berkelanjutan dan inklusif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com