Baca juga: Dapat Tawaran Bekerja di Luar Negeri? Hati-hati Kejahatan Perdagangan Orang!
Selain stabilitas, pekerjaan full time juga punya kelebihan dan kekurangannya tersendiri. Anda mungkin mengalami pergulatan batin ketika memikirkan untuk merelakan pekerjaan full time untuk freelance.
Berikut pro kontranya untuk membantu Anda mempertimbangkan keputusan.
1. Lebih stabil dan terstruktur
Kerja full-time berarti segala sesuatunya lebih stabil, mulai dari jam masuk dan pulang kerja, tanggal gajian, jumlah gaji, dan jenis pekerjaan. Anda juga bisa meminta resource dari kantor dan punya tim yang bisa diajak bekerja sama dan saling mengingatkan agar pekerjaan selesai tepat waktu.
2. Lebih mudah mengatur keuangan
Karena tanggal dan jumlah gaji sudah pasti, Anda bisa mengatur cash flow lebih mudah tiap bulannya. Selain itu, Anda tidak perlu pusing lagi menghitung pajak atau iuran BPJS karena semua sudah diperhitungkan perusahaan.
Baca juga: Bekerja Sambil Mendengarkan Musik, Bikin Produktivitas Naik?
3. Jenjang karier lebih terarah
Bekerja full time memudahkan kamu untuk mendapatkan gambaran perjalanan karir ke depannya. Jika saat ini Anda level junior, Anda bisa tahu kapan kira-kira akan naik jadi senior, manager, dan seterusnya.
Anda juga punya atasan yang bisa membimbingmu dan diajak berdiskusi mengenai perkembangan karier.
4. Mendapatkan benefit dari perusahaan
Selain mendapatkan gaji, kerja full time sering kali disertai dengan benefit juga. Di antaranya adalah asuransi swasta di luar BPJS dan tunjangan. Beberapa perusahaan juga memberikan bonus dan makan siang untuk karyawannya
Berikut beberapa kekurangan bekerja full time yang harus diketahui.
Baca juga: 9 Etiket Work from Cafe agar Nyaman Bekerja tapi Tidak Mengganggu
1. Harus mengikuti peraturan perusahaan
Tiap perusahaan punya peraturan yang harus diikuti karyawan. Mulai dari jam masuk, hari libur, lokasi kerja, dan terkadang ada juga perusahaan yang menerapkan cara berpakaian.