Kondisi KRL Jabodetabek selama periode Nataru ini berbanding terbalik dengan KRL Yogyakarta-Solo yang justru okupansinya akan meningkat ketika periode Nataru.
Anne mengungkapkan, KRL Yogyakarta-Solo ini biasanya ramai saat akhir pekan dan hari libur nasional seperti Nataru lantaran masyarakat menggunakan KRL ini untuk menuju ke berbagai destinasi wisata.
"Justru di Yogyakarta-Solo Jumat, Sabtu, Minggu ramai. Berbeda polanya (dengan KRL Jabodetabek)," kata Anne.
Baca juga: [NGOBROL BOSS] Apa Benar Karyawan KCI Bisa Naik KRL Gratis Seumur Hidup?
Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama KCI Asdo Artriviyanto menyebut, jumlah penumpang KRL Jabodetabek saat ini sekitar 900.000 sampai 950.000 orang per hari di hari kerja.
Sedangkan ketika akhir pekan atau hari libur, jumlahnya menyusut menjadi sekitar 700.000 penumpang per hari.
"Berbeda dengan KRL Yogyakarta-Solo yang kalau di weekand bisa 27.000 penumpang, karnea ini Yogyakarta dna Solo tempat wisata ramainya di weekend," ujar Asdo.
Melihat jumlah penumpang yang hampir sebanyak 1 juta orang itu, KCI berupaya untuk terus berinovasi dalam pengembangan teknologi layanan kepada penggunanya. Salah satunya aplikasi C-Access yang akan diluncurkan pada 2 Desember mendatang di Stasiun Yogyakarta.
Baca juga: Penumpang KRL Bakal Bisa Cek Kepadatan Gerbong Kereta lewat Aplikasi Google Maps
"Aplikasi C-Access itu supaer appnya KAI Commuter yang awalnya adalah KRL Access. Ini kita develop super app yang baru yang lebih user friendly dan tentu saja dengan fitur yang baru sehingga memudahkan pengguna KRL untuk menikmati," tuturnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.