Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kerja Sama dengan Startup Nasional, Kelompok Perempuan Desa Ini Olah Limbah Pelepah Pinang Jadi Wadah

Kompas.com - 28/11/2023, 18:18 WIB
Aprillia Ika

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Kelompok perempuan di Desa Sukakarya Kecamatan STL Ulu Terawas, Kabupaten Musi Rawas melakukan pengolahan pelepah pinang jadi wadah ramah lingkungan dan kemudian menjualnya ke startup nasional, Plepah Indonesia (Plepah.id).

Pengolahan pelepah pinang dilakukan oleh Kelompok Wanita Tani (KWT) Melati dalam program Gemilang.

Sebelum masuk program Gemilang, PT Pertamina Hulu Rokan - Regional I Sumatera, melalui Pertamina EP Pendopo Field, lebih dulu melakukan pemetaan. Sebab di desa ini, isu yang ada yakni kemiskinan dan pengangguran akibat rendahnya kualitas SDM dan minimnya lapangan pekerjaan.

Data BPS Musi Rawas tahun 2020 menunjukkan bahwa sebanyak 846 orang atau 45,89 persen dari total populasi usia produktif di desa tidak bekerja, dan dari jumlah tersebut, 69,03 persen adalah perempuan. Dalam konteks kemiskinan, sebanyak 120 kepala keluarga (KK) dari total 693 KK di Desa Sukakarya dikategorikan miskin.

“Kegiatan yang dilakukan oleh ibu-ibu KWT Melati di Desa Sukakarya melalui Program Gemilang menjadi upaya awal dari pemberdayaan perempuan dan pelestarian lingkungan yang selanjutnya akan terus dikembangkan kebermanfaatannya di berbagai tingkatan," kata Field Manager Pendopo Field, I Wayan Sumerta melalui keterangan pers, Selasa (23/11/2023).

Baca juga: Mengenal Plepah, Wadah Makanan Ramah Lingkungan dari Pelepah Pinang

Ia menambahkan, melalui pemanfaatan potensi pinang dan kemudian inovasi wadah ramah lingkungan serta limbah organik menjadi pupuk organik, perempuan yang selama ini dianggap ‘warga kelas dua’ dapat membuktikan bahwa posisi mereka egaliter di dalam ruang-ruang kesejahteraan yang selama ini didominasi oleh laki-laki.

Program ini juga menyentuh aspek SDG’s poin 1 dan 5 yaitu Tanpa Kemiskinan dan Kesetaraan Gender.

"KWT Melati sudah berhasil meraih banyak penghargaan di tingkat daerah hingga nasional, semua ini berkat pelatihan dan pendampingan yang intens dari Pertamina EP Pendopo Field dalam memberdayakan ibu-ibu di Desa Sukakarya ini," kata Ketua KWT MElati Suhartini.

Baca juga: Inovasi Mesin Pengolah Serat Nanas Tenaga Surya, Kolaborasi PEP Subang dan Pinlefi Cikadu

Dengan program Gemilang ini, lanjut Suhartini, KWT Melati berhasil meningkatkan partisipasi perempuan dalam anggotanya, dari 30 orang pada 2022 menjadi 60 orang pada 2023.

Menurut dia, program ini tidak hanya memberikan manfaat kepada anggota KWT Melati, tetapi juga kepada masyarakat Desa Sukakarya, termasuk para petani pinang yang menjadi mitra.

Rencananya, pada tahun 2024, KWT Melati akan menambah variasi produknya, termasuk upaya ekspor buah pinang dan pemanfaatan daun pinang serta akar dalam pewarnaan pakaian melalui teknik eco-print.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com