Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Medio by KG Media
Siniar KG Media

Saat ini, aktivitas mendengarkan siniar (podcast) menjadi aktivitas ke-4 terfavorit dengan dominasi pendengar usia 18-35 tahun. Topik spesifik serta kontrol waktu dan tempat di tangan pendengar, memungkinkan pendengar untuk melakukan beberapa aktivitas sekaligus, menjadi nilai tambah dibanding medium lain.

Medio yang merupakan jaringan KG Media, hadir memberikan nilai tambah bagi ranah edukasi melalui konten audio yang berkualitas, yang dapat didengarkan kapan pun dan di mana pun. Kami akan membahas lebih mendalam setiap episode dari channel siniar yang belum terbahas pada episode tersebut.

Info dan kolaborasi: podcast@kgmedia.id

Pemimpin sebagai Fasilitator untuk Ciptakan Budaya Kinerja Tinggi

Kompas.com - 01/12/2023, 10:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Oleh: Alifia Putri Yudanti dan Brigitta Valencia Bellion

KOMPAS.com - Menjadi seorang pemimpin yang menciptakan budaya kerja tinggi (high performance culture) di lingkungan kerja tidaklah mudah. Namun, jika sebuah perusahaan bisa menerapkannya, dampak yang dihasilkan sangat sepadan.

Penelitian Lapshun (2020) menunjukkan bahwa perusahaan yang sukses menerapkan budaya kerja tinggi terdapat peningkatan signifikan dalam produktivitas, inovasi, dan kepuasan karyawan.

Namun, dalam mendukung budaya ini, diperlukan kepemimpinan yang kuat dan komitmen jangka panjang. Seperti yang dijelaskan oleh Anditia Harahap, Managing Director Accenture Song, dalam siniar Obsesif episode “Facilitative Leadership to Create High Performance Culture” dengan tautan s.id/ObsesifAccenture.

Talenta sebagai Kunci Dinamisnya Pergerakan Industri

Accenture adalah perusahaan konsultan berbasis teknologi dengan layanan yang cukup beragam. Sebagai salah satu pemimpin, Anditia menyebutkan satu kunci penting untuk menciptakan perusahaan dengan budaya kerja tinggi, yaitu story telling.

Menurutnya, story telling sangat penting dilakukan karena bisa memperkenalkan brand ke khalayak luas dan target pasar. Usaha ini dapat dilakukan jika perusahaan memiliki talenta (karyawan) yang berani berpikir tanpa batas.

Terlebih, bidang yang ia kelola berhubungan dengan klien yang selalu berpacu pada tren dan hal baru. Karena, bisa saja hari ini para karyawan mendapat pujian, tapi besok bisa berubah jika hasilnya tak memuaskan.

Baca juga: Sociopreneurship, Membangun Bisnis Sosial Berdampak

Ia menjelaskan, “Hari ini iklan menang award, tapi besoknya udah lupa. Mereka mau hari ini bagus, besok lebih bagus lagi.”

Dengan segudang talenta muda yang hampir 80 persen karyawannya adalah anak muda, Anditia mengaku sangat bersyukur dengan kehadiran mereka. Sebab menurutnya, para talenta muda memiliki inisiatif yang tinggi untuk melakukan riset terhadap tren-tren masa kini.

Perusahaan yang Memfasilitasi Perkembangan Karier

Selain seorang pemimpin, perusahaan juga membutuhkan sosok HR (human resource) untuk memfasilitasi perkembangan para karyawan. Rosita Sulistyono, Country HR Lead Accenture Indonesia, pun mengungkapkan karyawan kuncinya adalah perusahaan harus memilih talenta yang mempunyai kesamaan nilai.

Dan, tahap wawancara adalah momen krusial bagi HR untuk mengenal kandidat. Saat proses ini, HR melakukan wawancara mendalam untuk mengetahui keinginan belajar.

Baginya, kriteria karyawan yang ideal dan berdampak adalah mau terus belajar dan tak berpatok pada hal yang mereka sudah tahu, serta mau terus memperbaiki kesalahan dan memberikan yang terbaik setiap harinya.

Setelah mendapat kandidat yang cocok, perusahaan juga harus memberikan fasilitas yang sepadan. Seperti mengadakan konselor karier yang membantu karyawan merencanakan kariernya di masa depan.

Perusahaan juga memastikan bahwa pemimpin harus memiliki visi, misi, dan pemikiran yang sama dengan anggota tim. Kemistri ini bisa dibangun dengan pendekatan secara personal. Misalnya, membuka obrolan di luar jam kerja dan konteks pekerjaan.

Anditia juga menambahkan pemimpin dan karyawan harus proaktif dalam membangun komunikasi, “Encouraging orang untuk speak up itu penting banget. Karena kalau gak speak up gak ada orang yang notice lo siapa. Jadi, seolah-olah lo ditelantarkan.”

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com