Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Medio by KG Media
Siniar KG Media

Saat ini, aktivitas mendengarkan siniar (podcast) menjadi aktivitas ke-4 terfavorit dengan dominasi pendengar usia 18-35 tahun. Topik spesifik serta kontrol waktu dan tempat di tangan pendengar, memungkinkan pendengar untuk melakukan beberapa aktivitas sekaligus, menjadi nilai tambah dibanding medium lain.

Medio yang merupakan jaringan KG Media, hadir memberikan nilai tambah bagi ranah edukasi melalui konten audio yang berkualitas, yang dapat didengarkan kapan pun dan di mana pun. Kami akan membahas lebih mendalam setiap episode dari channel siniar yang belum terbahas pada episode tersebut.

Info dan kolaborasi: podcast@kgmedia.id

"Fresh Graduate", Pahami Soal "Burnout" dan Budaya Kerja

Kompas.com - 08/08/2023, 07:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Oleh: Alifia Putri Yudanti dan Brigitta Valencia Bellion

KOMPAS.com - Sebagai fresh graduate atau first jobbers, mendapat pekerjaan adalah momen yang paling membahagiakan. Bagaimana tidak? Sebelumnya mereka harus melewati proses ketat dan persaingan kandidat yang jumlahnya membludak.

Sayangnya, beberapa dari mereka juga terkejut dengan transisi dari dunia kuliah ke dunia kerja. Alhasil, ada fresh graduate yang burnout karena stres menghadapi dunia kerja yang sangat dinamis. Ada pula yang kurang memahami bagaimana budaya dan lingkungan kerjanya.

Burnout: Kondisi Mental yang Berbahaya

Menurut survei yang dilakukan oleh Deloitte di Amerika Serikat, lebih dari 77 persen karyawan pernah mengalami burnout. Ada pun penyebab dari burnout biasanya tidak hanya berasal dari pekerjaan tapi juga masalah-masalah lainnya di kehidupan.

Kondisi ini diperparah karena stres yang kita rasakan belum berhasil dikelola dengan baik. Alhasil, kita jadi mudah merasa lelah hingga tak memiliki energi, punya perasaan dan pikiran negatif terhadap pekerjaan, hingga berpengaruh terhadap performa kerja.

Dalam siniar Obsesif yang berkolaborasi dengan Mindtera episode “Kelelahan hingga Burnout, Harus Apa?” dengan tautan dik.si/ObsesifBurnout, dijelaskan ada beberapa penyebab job burnout.

Antara lain beban pekerjaan yang terlalu berat bahkan membuat kita selalu lembur, atasan dan rekan kerja yang tidak kooperatif, lingkungan kerja negatif yang cenderung sering menyalahkan tanpa memberi solusi, jarak tempat tinggal dengan kantor yang jauh, gaji yang tidak sesuai, dan hal-hal lainnya.

Baca juga: Mengenal Gaya Kepemimpinan Humble Leadership

Padahal, bekerja adalah hal mendasar yang harus dilakukan agar kita bisa memenuhi kebutuhan hidup. Melalui pekerjaan, kita pun akan ditempa jadi individu yang berguna bagi diri sendiri dan orang lain. Namun, kondisi burnout bisa menghambat hal ini.

Saat sudah mulai merasakan tekanan atau stres, sebagai fresh graduate, kamu boleh meluapkan emosimu dengan marah, menangis, atau journaling. Melepaskan emosi dalam diri bisa melegakan pikiran dan beban.

Bisa juga dilakukan dengan curhat kepada orang-orang yang dipercaya. Jika masalah pekerjaan terlalu kompleks, kamu juga disarankan berdiskusi dengan atasan agar mendapat bantuan dan solusi untuk menyelesaikannya.

Selain itu, lakukan hal-hal yang menyenangkan saat akhir pekan, misalnya berolahraga, bertemu dengan sahabat, jalan-jalan, menonton film, atau meditasi. Namun, apabila kamu masih sulit mengelola stres, segera periksakan ke tenaga ahli profesional supaya diberi penanganan yang tepat.

Pentingnya Mengenal Budaya Kerja

Selain burnout, fresh graduates juga harus mampu mengenal budaya dan lingkungan kerja. Pasalnya, dari sinilah perjalanan kariermu dibangun. Lingkungan dan budaya yang sehat bisa membantumu jadi lebih produktif dan adaptif.

Dalam siniar Obsesif episode “Kenali Lingkungan dan Budaya Kerjamu!” dengan tautan dik.si/ObsesifBudaya, disebutkan salah satu lingkungan kerja yang baik adalah tidak mengekang karyawannya.

Pasalnya, ada perusahaan yang menormalisasi pulang telat atau lembur tapi tak dibayar, ada pula perusahaan yang tak memberikan jam istirahat kepada karyawannya.

Padahal, pekerjaan yang diforsir tak akan memberikan hasil yang maksimal. Faktanya, otak manusia hanya bisa fokus dalam rentang waktu 90–120 menit saja. Setelah itu, kita harus beristirahat sebentar supaya bisa produktif lagi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Whats New
Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Whats New
Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Spend Smart
Lima Emiten yang Akan Bayar Dividen Pekan Depan

Lima Emiten yang Akan Bayar Dividen Pekan Depan

Whats New
Pemerintah Dinilai Perlu Buat Formula Baru Kenaikan Tarif Cukai Rokok

Pemerintah Dinilai Perlu Buat Formula Baru Kenaikan Tarif Cukai Rokok

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com