Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TikTok Shop “Come Back”, Kementerian BUMN: Utamakan Produk UMKM 

Kompas.com - 01/12/2023, 18:40 WIB
Elsa Catriana,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian BUMN mewanti-wanti TikTok jika ingin membuka kembali bisnis dagang daringnya, TikTok Shop

Staf Ahli Bidang Keuangan dan Pengembangan UMKM, Kementerian BUMN Loto Srianita mengungkapkan, pihaknya telah melakukan pertemuan dengan TikTok Shop pada November 2023.

Pada pertemuan tersebut, pihaknya meminta agar TikTok Shop tetap mendukung bisnis UMKM.

Baca juga: Mantan Seller TikTok Shop: Senang Dong kalau Comeback”…

“Kita sudah bertemu dan kita menyampaikan ke TikTok konsen kita bahwa kita enggak kekurangan produk UMKM. Jadi yang harus diutamakan adalah produk-produk UMKM (dijual di TikTok Shop,” ujar Loto kepada media di Jakarta, Jumat (1/12/2023).

Dia menuturkan, pemerintah sangat terbuka dengan kehadiran TikTok Shop asal mau mengikuti regulasi dan memberikan pintu terbuka ke UMKM agar berkembang di TikTok Shop.

Selain itu, pihaknya juga meminta TikTok Shop untuk aktif memonitoring transanksi dagangannya nanti agar tidak merugikan UMKM.

“Jangan sampai kekhawatiran kita itu yang diperjualbelikan kebanyakan produk impor. Sudahlah produknya bukan lokal, jangan sampai diberikan kesempatan,” kata Loto.

Sebelumnya Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki juga menyamaikan hal serupa. Teten menyatakan bahwa pemerintah tak keberatan jika TikTok memang bergabung ke PT GoTo Gojek tokopedia Tbk (GOTO) atau GoTo sebagai salah satu upaya membuka TikTok Shop.

Baca juga: Apa Itu Predatory Pricing yang Disebut Jokowi Jadi Pembunuh UMKM RI?

Hanya saja, yang menjadi harapan khusus dari pemerintah jika TikTok Shop kembali dibuka adalah manajemen TikTok dan GoTo harus memastikan aktivitas predatory pricing dalam layanan bisnisnya itu tidak ada.

“Saya sampaikan kepentingan pemerintah adalah jangan sampai ada lagi praktik predatory pricing karena itu akan memukul UMKM,” ujar Teten kepada media saat ditemui di Jakarta, Selasa (28/11/2023).

“Mereka juga harus respect terhadap pengembangan ekonomi nasional. Kita ingin digital ekonomi juga mulai terapkan bisnis model yang berkelanjutan,” sambungnya.

Predatory pricing adalah istilah perdagangan yang merujuk pada praktik permainan harga. Dalam banyak kasus, korban predatory pricing umumnya menyasar pemain yang lebih lemah atau tak memiliki kekuatan modal besar.

Terjadinya predatory pricing apabila produsen, distributor, atau importir dengan sengaja menjual produknya terlampau murah dibanding produk sejenis dengan tujuan mematikan pesaingnya.

Sementara Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie berharap jika layanan TikTok Shop kembali dibuka, manajemen TikTok harus memastikan konsumen diuntungkan.

“Enggak masalah lah mereka merger, kan urusannya itu business to business (B2B) tapi yang pasti konsumen harus diuntungkan, negara juga diuntungkan,” kata Budi Arie.

Baca juga: TikTok-GoTo Bakal Berkongsi, Ini Kata Bos Bank Jago

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com