Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Strategi Vale Indonesia Hadapi Tren Penurunan Harga Nikel

Kompas.com - 01/12/2023, 18:19 WIB
Kiki Safitri,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Vale Indonesia Tbk (INCO) menerapkan strategi sebagai upaya memitigasi penurunan harga nikel belakangan ini.

Direktur Vale Indonesia Bernardus Irmanto mengatakan, pihaknya sudah memperkirakan adanya tren penurunan harga nikel di masa mendatang. Namun, penurunan harga nikel juga diikuti dengan penurunan biaya produksi, sehingga dampak yang ditimbulkan pada kinerja perusahaan tidak terlalu dalam.

“Walaupun harga nikel turun, tapi trend biaya produksi juga pada saat yang bersamaan turun,” kata Bernardus dalam Public Expose Live, Rabu (29/11/2023).

Baca juga: Vale Targetkan Produksi Nikel Mencapai 70.800 Ton pada 2024

Ilustrasi aktivitas produksi nikel PT Vale Indonesia Tbk di Sorowako, Sulawesi Selatan.SHUTTERSTOCK/KAISARMUDA Ilustrasi aktivitas produksi nikel PT Vale Indonesia Tbk di Sorowako, Sulawesi Selatan.

Bernardus menambahkan, penyebab turunnya harga nikal karena keseimbangan fundamental atau fundamental balance dari permintaan dan penawaran (demand dan supply) yang terdapat tendensi dan kecenderungan oversupply atau kelebihan pasokan di semua kelas.

Dia mengatakan, Vale Indonesia akan menyiapkan strategi dalam menyiasati harga nikal yang lebih rendah. Saat ini harga nikel berada pada kisaran 16.000 sampai 17.000 dollar AS per ton.

Hal itu juga diimbangi dengan biaya produksi Vale Indonesia yang mengalami penurunan dalam tiga bulan terakhir.

“Biaya produksi kami dalam tiga bulan terakhir sudah hampir di bawah 10.000 dollar AS per ton. Kami juga saat ini merupakan salah satu perusahaan nikel dengan biaya produksi terendah,” ujar Bernardus.

Baca juga: Belum Sepakat Soal Harga, Begini Kelanjutan Divestasi Saham Vale Indonesia

“Strategi kami untuk menghadapi harga nikel yang turun, adalah dengan melakukan efisiensi biaya produksi, sehingga margin kita bisa tetap terjaga,” tambahnya.

Bernardus mengungkapkan, saat ini harga nikel di level 16.000 per ton dengan komposisi biaya produksi 78 persen.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com