Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KAI Berencana Ubah KA Feeder Whoosh Jadi KRL

Kompas.com - 05/12/2023, 09:44 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Kereta Api Indonesia (Persero) akan mengubah kereta api pengumpan atau KA Feeder Kereta Cepat Whoosh menjadi menjadi kereta rel listrik (KRL) commuter.

Direktur Utama PT KAI Didiek Hartantyo mengatakan, pengubahan KA Feeder ini akan dilakukan agar seluruh penumpang bisa mendapatkan tempat duduk.

Sebab, belakangan seiring dengan besarnya animo masyarakat menaiki kereta cepat Whoosh, jumlah penumpang KA Feeder juga membeludak.

Baca juga: Simak, Harga Tiket Kereta Cepat Whoosh Terbaru dan Cara Pemesanannya

Hal ini membuat penumpang mengeluh karena kerap tidak mendapatkan tempat duduk saat menaiki KA Feeder dari Stasiun Bandung ke Stasiun Padalarang maupun sebaliknya.

Didiek bilang, dengan pengaturan KA Feeder seperti KRL maka penumpang yang tidak kebagian tempat duduk bisa memiliki ruang untuk berdiri seperti pada penumpang KRL.

"Feeder itu nanti akan jadi commuter, enggak harus orang duduk. Apakah semua penumpang pengen duduk? Karena duduk itu ternyata oh sebelahnya enggak," ujarnya saat ditemui setelah RDP dengan Komisi VI DPR RI di Gedung DPR, Jakarta, Senin (4/12/2023).

Untuk merealisasikan rencana tersebut, Didiek mengungkapkan, KAI perlu menyiapkan beberapa hal termasuk membangun elektrifikasi KRL di jalur KA Feeder kereta cepat Whoosh.

Oleh karenanya, dia masih belum dapat memastikan kapan tepatnya KA Feeder Whoosh akan menjadi KRL.

"Kita harus bangun elektrifikasi dulu sehingga headway-nya (jarak kedatangan antar kereta) bisa bertambah," ucapnya.

Baca juga: Pemerintah Mau Bikin 3 Stasiun Kereta Cepat Whoosh Sekaligus di Bandung

Selain itu, KAI selaku operator juga perlu menyediakan dan menyesuaikan jadwal operasional KA Feeder agar sesuai dengan jadwal kereta cepat Whoosh.

Sebab, selama ini jadwal KA Feeder masih kerap tidak sesuai dengan jadwal kedatangan kereta cepat Whoosh sehingga membuat penumpang menjadi terlambat naik.

Seperti pada beberapa waktu lalu, sebanyak 30 penumpang kereta cepat Whoosh ketinggalan kereta cepat Whoosh relasi Tegalluar-Halim pada Kamis (19/10/2023) pagi. Hal ini dikarenakan KA Feeder terlambat datang di Stasiun Padalarang.

"Kita akan menyediakan schedule-nya sesuai dengan jadwal kereta cepat. Jadi orang kereta cepat bisa langsung naik, yang penting cepat dulu," tutur Didiek.

Baca juga: Jadwal KA Feeder Rute Bandung-Padalarang PP

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-'grounded' Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-"grounded" Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Whats New
ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

Whats New
Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Whats New
Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Whats New
ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

Whats New
Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Whats New
Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Whats New
Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Whats New
BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

Whats New
KAI Services Buka Lowongan Kerja hingga 25 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

KAI Services Buka Lowongan Kerja hingga 25 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Anggaran Pendidikan di APBN Pertama Prabowo Capai Rp 741,7 Triliun, Ada Program Perbaikan Gizi Anak Sekolah

Anggaran Pendidikan di APBN Pertama Prabowo Capai Rp 741,7 Triliun, Ada Program Perbaikan Gizi Anak Sekolah

Whats New
Bantah Menkeu soal Penumpukan Kontainer, Kemenperin: Sejak Ada 'Pertek' Tak Ada Keluhan yang Masuk

Bantah Menkeu soal Penumpukan Kontainer, Kemenperin: Sejak Ada "Pertek" Tak Ada Keluhan yang Masuk

Whats New
Tidak Ada 'Black Box', KNKT Investigasi Badan Pesawat yang Jatuh di BSD

Tidak Ada "Black Box", KNKT Investigasi Badan Pesawat yang Jatuh di BSD

Whats New
Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Whats New
Gandeng Binawan, RSUP dr Kariadi Tingkatkan Keterampilan Kerja Tenaga Kesehatan

Gandeng Binawan, RSUP dr Kariadi Tingkatkan Keterampilan Kerja Tenaga Kesehatan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com