Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Buka Pertemuan Tingkat Menteri Ke-59 ICC, Mendag Zulhas Dorong Industri Kelapa Berkelanjutan

Kompas.com - 06/12/2023, 13:10 WIB
Dwi NH,
A P Sari

Tim Redaksi

“Utamanya, sinergi melalui peningkatan produktivitas, penguatan industri melalui diversifikasi, dan hilirisasi produk kelapa,” jelasnya.

Baca juga: Demi Hilirisasi Komoditas Kakao, Pemkab Jembrana Bangun Pabrik Cokelat

Sementara itu, DE ICC Jelfina menyampaikan keyakinannya bahwa pertemuan tersebut merupakan platform penting untuk bertukar wawasan, kemajuan, tantangan, dan berbagi berbagai program pengembangan kelapa.

“Pertemuan akan diisi dengan diskusi konstruktif dan kolaborasi yang akan berdampak signifikan pada sektor perkelapaan di kancah internasional dan melakukan langkah transformatif menuju implementasi visi dan misi ICC yang lebih baik,” imbuhnya.

Acara pembukaan dalam sesi tahunan itu diakhiri dengan penyerahan plakat penghargaan dari Sekretariat ICC kepada dua tokoh.

Pertama, penghargaan untuk kategori petani kelapa diberikan kepada pendiri Kelompok Usaha Bersama (KUB) Central Agro Lestari di Purbalingga Sutomo.

Baca juga: Soal Kemungkinan Ekspansi ke IKN, Begini Jawaban Puradelta Lestari

Penghargaan kedua untuk kategori pelaku usaha terpilih diserahkan kepada perwakilan PT Coco Sugar Indonesia di Purwokerto Supriyanti atas kontribusinya terhadap sektor perkelapaan di Indonesia.

Dalam pertemuan tersebut juga membahas berbagai isu spesifik perkelapaan dengan tujuan mendorong diskusi kolaboratif antarnegara anggota untuk menentukan solusi berkelanjutan terhadap tantangan di sektor perkelapaan.

Hal itu mencakup bagaimana petani dapat membantu memitigasi dampak perubahan iklim global dan mengembangkan produk-produk inovatif, bernilai tambah dan berdaya saing.

Pertemuan tatap muka pertama sejak pandemi Covid-19 itu dihadiri lebih dari 80 delegasi dari 15 negara anggota ICC, termasuk Menteri Pariwisata, Perdagangan, Industri, dan Koperasi Kiribati Bootii Nauan, serta Wakil Menteri Pertanian dan Perikanan Samoa Maiava Fuimaono Tito Asafo.

Baca juga: Efek Samping Air Kelapa Muda bagi Penderita Asam Lambung, Ketahui Takaran Tepatnya!

Pameran produk kelapa dan turunannya

Usai pembukaan pertemuan, Zulhas berkesempatan mengunjungi pameran bertema “Sustainable Coconut for Circular Economy”.

Pameran yang digelar pada 5 Desember 2023 sampai 6 Desember 2023 itu mempromosikan beragam produk kelapa dan turunannya, serta produk unggulan lainnya.

Melalui pameran tersebut, Indonesia bertujuan untuk menyoroti peran penting kelapa dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan.

Sebagai National Liaison Officer Indonesia pada ICC, Djatmiko Bris Witjaksono mengatakan bahwa Indonesia bangga menampilkan produk kelapa nasional.

Baca juga: Uang Logam Rp 1.000 Kelapa Sawit Ditarik BI, Bagaimana Cara Menukarnya?

"Hal ini sejalan dengan visi ekonomi hijau dan agenda keberlanjutan dan harus tetap optimistis dalam meningkatkan ekspor produk kelapa,” imbuhnya.

Sebagai informasi, pameran tersebut diikuti oleh 14 peserta dari usaha kecil menengah (UKM) dan Dinas Perkebunan Daerah Lampung.

Adapun 14 peserta itu, di antaranya PT Sari Segar Husada, PT Agri Lestari Nusantara, PT Keong Nusantara Abadi, PT Freeman Carbon, PT Suma Briket Premium, PT Mahligai Indonesia, Si Bintang Buah, Ghalkoff Coffee, Tanamo, Elfira Collection, Pempek 313, CV Shamiya, Dinas Perkebunan Provinsi Lampung, dan Dinas Perkebunan Kabupaten Lampung Selatan.

Sekilas ICC

Didirikan pada 1969, ICC adalah organisasi kerja sama antarnegara produsen kelapa yang diluncurkan oleh United Nations Economic and Social Commission for Asia and the Pacific (UNESCAP).

Baca juga: Armenia Akan Resmi Gabung ICC pada Februari 2024

Saat ini, anggota ICC berjumlah 20 negara dan mewakili 86 persen produksi kelapa dunia.

Selain Indonesia, anggota ICC lainnya, meliputi Fiji, Filipina, Negara Federasi Mikronesia, Guyana, India, Jamaika, Kepulauan Marshall, Kepulauan Solomon, Kenya, Kiribati, Malaysia, Papua Nugini, Samoa, Sri Lanka, Thailand, Timor Leste, Tonga, Vanuatu, dan Vietnam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com