Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Cucun Ahmad Syamsurijal
Wakil Ketua Badan Anggaran DPR RI

Wakil Ketua Badan Anggaran DPR RI

Bonus Demografi, Potensi yang Diabaikan

Kompas.com - 07/12/2023, 08:25 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

SEJAK 2012, Indonesia memiliki struktur penduduk yang sangat mendukung dan menguntungkan kinerja perekonomian.

Namun ironisnya, Indonesia yang seharusnya sudah mendapatkan keunggulan dan keuntungan dari sektor ketenagakerjaan malah terkesan membuang peluang dan potensi tersebut.

Tahun 2012 seharusnya menjadi tonggak awal kemajuan sumber daya manusia (SDM) karena pada 2012, Indonesia memasuki fase keuntungan demografi.

Saat itu, jumlah penduduk usia produktif lebih besar dibanding jumlah penduduk usia tidak produktif atau dikenal dengan istilah Demographic Dividend, dalam istilah bahasa Indonesia biasa disebut Bonus Demografi.

Dari sisi SDM, Indonesia sudah memiliki modal yang sangat besar untuk membangun kinerja perekonomian ke arah jauh lebih baik.

Bonus Demografi bisa menjadi multiplier effect yang sangat besar terhadap kinerja perekonomi Indonesia.

Sebagai negara yang sedang berada dalam fase Demographic Dividend, maka seharusnya Indonesia memiliki kesempatan yang cukup besar untuk menjadikan penduduk usia produktif sebagai engine of growth.

Jumlah penduduk Indonesia usia produktif per Agustus 2023 menembus angka 147,71 juta. Jumlah ini dua kali lipat dari jumlah total penduduk Thailand.

Dengan jumlah penduduk usia produktif sebanyak itu, seharusnya Indonesia bisa menggerakkan perekonomian jauh melampaui seluruh negara anggota ASEAN.

Selain sebagai modal tenaga kerja, penduduk usia produktif juga menjadi ceruk pasar sangat besar untuk seluruh produk barang dan jasa yang dihasilkan dari proses perekonomian dalam negeri.

Namun sayangnya, sejak pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sampai Joko Widodo (Jokowi) tidak pernah menyiapkan secara serius untuk menyambut Bonus Demografi.

Presiden SBY yang menjabat dari 2004 sampai 2014, tidak menyentuh dan membahas masalah Bonus Demografi dalam visi misi pembangunan ekonominya.

Hal yang sama juga terjadi pada periode pemerintahan Presiden Jokowi. Pembangunan pada era Jokowi lebih banyak fokus pada pembangunan infrastruktur fisik, alih-alih membangun SDM Indonesia yang unggul.

Program pembangunan SDM pada periode pemerintahan Jokowi tercecer di banyak kementerian dan tidak fokus.

Program-program pembangunan kualitas SDM sangat tidak terarah dan terkesan spontanitas sebagai “penggugur” kewajiban semata.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Asosiasi 'Fintech Lending' Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Asosiasi "Fintech Lending" Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Whats New
Pihak Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab Keamanan Parkir, Asosiasi: Kami Sudah Pasang CCTV dan Beri Peringatan

Pihak Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab Keamanan Parkir, Asosiasi: Kami Sudah Pasang CCTV dan Beri Peringatan

Whats New
Pasar Kripto 'Sideways', Simak Tips 'Trading' untuk Pemula

Pasar Kripto "Sideways", Simak Tips "Trading" untuk Pemula

Earn Smart
Sederet Langkah Kemenhub Pasca Kasus Kekerasan di STIP Jakarta

Sederet Langkah Kemenhub Pasca Kasus Kekerasan di STIP Jakarta

Whats New
Harga Emas Terbaru 10 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 10 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Jumat 10 Mei 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Jumat 10 Mei 2024

Spend Smart
Gandeng BUMDes, Anak Usaha SMGR Kembangkan Program Pengelolaan Sampah

Gandeng BUMDes, Anak Usaha SMGR Kembangkan Program Pengelolaan Sampah

Whats New
Daftar 27 Bandara Baru yang Dibangun Selama Pemerintahan Presiden Jokowi

Daftar 27 Bandara Baru yang Dibangun Selama Pemerintahan Presiden Jokowi

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 10 Mei 2024, Harga Ikan Kembung Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 10 Mei 2024, Harga Ikan Kembung Naik

Whats New
Ini Program Pertagas yang Dinilai Dapat Menggerakkan Perekonomian Masyarakat Desa

Ini Program Pertagas yang Dinilai Dapat Menggerakkan Perekonomian Masyarakat Desa

Whats New
Kenaikan BI Rate Jadi 6,25 Persen Tidak Perlu Dikhawatirkan

Kenaikan BI Rate Jadi 6,25 Persen Tidak Perlu Dikhawatirkan

Whats New
6 Instrumen Keuangan yang Cocok untuk Membangun Dana Darurat

6 Instrumen Keuangan yang Cocok untuk Membangun Dana Darurat

Spend Smart
Gelar RUPST, PT Timah Umumkan Susunan Direksi Baru

Gelar RUPST, PT Timah Umumkan Susunan Direksi Baru

Whats New
[POPULER MONEY] Usai Tutup Pabrik, Bata Akan Lakukan Usaha Ini | Temuan Ombudsman soal Dana Nasabah di BTN Raib

[POPULER MONEY] Usai Tutup Pabrik, Bata Akan Lakukan Usaha Ini | Temuan Ombudsman soal Dana Nasabah di BTN Raib

Whats New
OJK Sesuaikan Pengawasan Perbankan dengan Kebijakan Global

OJK Sesuaikan Pengawasan Perbankan dengan Kebijakan Global

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com