Penting untuk memulai percakapan tentang resign dengan ungkapan terima kasih, saran pelatih karier Letisha Bereola.
"Anda perlu tampil anggun. Memberi tahu atasan betapa bersyukurnya Anda atas peluang yang Anda peroleh selama bekerja akan membuat perasaan pahit karena mengundurkan diri menjadi sedikit lebih manis," ucap dia.
Jika Anda bergumul dengan emosi negatif terhadap atasan dan rasa syukur terasa di luar jangkauan, Bereola merekomendasikan untuk mencoba latihan pemikiran sebelum rapat pengunduran diri atau mengajukan resign lewat e-mail.
Baca juga: 5 Tips Sopan untuk Kamu yang Mau Resign
“Pikirkan kembali saat Anda pertama kali diwawancarai untuk pekerjaan ini, dan betapa Anda sangat ingin mereka mempekerjakan Anda,” katanya.
"Renungkan orang-orang yang Anda temui, hubungan yang Anda bangun, dan beberapa pencapaian terbesar Anda untuk mendapatkan sikap bersyukur," imbuh Bereola.
Atasan cenderung merespons resign secara lebih positif ketika karyawan mengungkapkan rasa terima kasihnya dalam wawancara keluar atau surat pengunduran diri, kata Klotz.
“Ini benar-benar melunakkan penyampaian berita buruk. Buat e-mail yang cukup singkat, mulailah dengan pemberitahuan bahwa Anda mengundurkan diri, efektif tanggal berapa, kemudian ucapkan terima kasih atas semua pengalaman yang Anda alami dalam posisi Anda sebelumnya," papar dia.
Baca juga: 9 Alasan Profesional untuk Resign dari Kantor
Sebulan hingga dia minggu terakhir Anda bekerja adalah kesempatan terakhir Anda untuk meninggalkan kesan positif dan kesan mendalam pada rekan kerja.
Mungkin Anda tergoda untuk mengurangi beban kerja dan mulai memikirkan pekerjaan Anda berikutnya, namun Klotz menyarankan agar Anda memikirkan bagaimana Anda dapat meminimalkan dampak resign terhadap tim Anda saat ini.