Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Resign yang Baik dan Profesional, Perhatikan 3 Hal Ini

Kompas.com - 11/12/2023, 08:00 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber CNBC

2. Pertahankan sikap bersyukur

Penting untuk memulai percakapan tentang resign dengan ungkapan terima kasih, saran pelatih karier Letisha Bereola.

Ilustrasi resign kerja, surat resign kerja. SHUTTERSTOCK/THECORGI Ilustrasi resign kerja, surat resign kerja.

"Anda perlu tampil anggun. Memberi tahu atasan betapa bersyukurnya Anda atas peluang yang Anda peroleh selama bekerja akan membuat perasaan pahit karena mengundurkan diri menjadi sedikit lebih manis," ucap dia.

Jika Anda bergumul dengan emosi negatif terhadap atasan dan rasa syukur terasa di luar jangkauan, Bereola merekomendasikan untuk mencoba latihan pemikiran sebelum rapat pengunduran diri atau mengajukan resign lewat e-mail.

Baca juga: 5 Tips Sopan untuk Kamu yang Mau Resign

“Pikirkan kembali saat Anda pertama kali diwawancarai untuk pekerjaan ini, dan betapa Anda sangat ingin mereka mempekerjakan Anda,” katanya.

"Renungkan orang-orang yang Anda temui, hubungan yang Anda bangun, dan beberapa pencapaian terbesar Anda untuk mendapatkan sikap bersyukur," imbuh Bereola.

Atasan cenderung merespons resign secara lebih positif ketika karyawan mengungkapkan rasa terima kasihnya dalam wawancara keluar atau surat pengunduran diri, kata Klotz.

“Ini benar-benar melunakkan penyampaian berita buruk. Buat e-mail yang cukup singkat, mulailah dengan pemberitahuan bahwa Anda mengundurkan diri, efektif tanggal berapa, kemudian ucapkan terima kasih atas semua pengalaman yang Anda alami dalam posisi Anda sebelumnya," papar dia.

Baca juga: 9 Alasan Profesional untuk Resign dari Kantor

3. Buat rencana transisi

Sebulan hingga dia minggu terakhir Anda bekerja adalah kesempatan terakhir Anda untuk meninggalkan kesan positif dan kesan mendalam pada rekan kerja.

Mungkin Anda tergoda untuk mengurangi beban kerja dan mulai memikirkan pekerjaan Anda berikutnya, namun Klotz menyarankan agar Anda memikirkan bagaimana Anda dapat meminimalkan dampak resign terhadap tim Anda saat ini.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com