Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Resign yang Baik dan Profesional, Perhatikan 3 Hal Ini

Kompas.com - 11/12/2023, 08:00 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber CNBC

JAKARTA, KOMPAS.com - Resign atau mengundurkan diri dari pekerjaan adalah hal yang lazim terjadi. Akan tetapi, resign jarang sekali merupakan proses yang sederhana dan mulus, bahkan jika Anda membenci atasan atau memiliki tawaran yang lebih baik.

Resign dari pekerjaan bisa bersifat emosional, dan Anda ingin menjaga hubungan profesional Anda tetap baik.

Anthony Klotz, psikolog organisasi dan profesor di Texas A&M University, AS mengatakan bahwa mengundurkan diri dari pekerjaan tidak jauh berbeda dengan putus dengan pasangan.

Baca juga: Resign Sebelum 1 Tahun Kerja, Bolehkah? 

Ilustrasi resign atau mengundurkan diri dari pekerjaan.SHUTTERSTOCK/IJEAB Ilustrasi resign atau mengundurkan diri dari pekerjaan.

“Terlepas dari cara Anda melakukan percakapan tersebut, ini adalah interaksi antarpribadi terkait dengan keputusan besar yang akan memengaruhi sejumlah orang,” katanya, dikutip dari CNBC, Senin (11/12/2023).

Berikut ini cara resign yang baik dan profesional menurut pakar. Anda perlu memperhatikan tiga hal penting agar proses resign dapat dilakukan dengan mulus.

1. Jangan kagetkan atasan

Langkah pertama yang harus Anda ambil setelah memutuskan untuk resign dari pekerjaan Anda adalah menjadwalkan pertemuan tatap muka, melalui telepon, atau video dengan atas untuk memberi tahu rencana Anda.

"Lebih cepat lebih baik,” ujar pakar karier LinkedIn Andrew McCaskill.

Baca juga: Cara Jelaskan Alasan Resign Saat Wawancara Kerja dan Contoh Jawabannya

"Tidak ada atasan yang ingin terkejut. Kirimkan e-mail kepada atasan dan katakan bahwa Anda ingin meluangkan waktu di kalender mereka untuk melakukan percakapan penting," imbuh McCaskill.

Anda disarankan untuk memberikan pemberitahuan setidaknya sebulan hingga dua minggu sebelum resign.

Ilustrasi resign, mengundurkan diri dari pekerjaan. SHUTTERSTOCK/PIXEL-SHOT Ilustrasi resign, mengundurkan diri dari pekerjaan.

“Ini tidak hanya membantu perusahaan saat ini membuat rencana untuk mengisi peran tersebut, namun juga memberi Anda dan tim landasan untuk benar-benar melakukan transisi dan melepaskan pekerjaan Anda,” jelas McCaskill.

Dalam percakapan awal dengan atasan, McCaskill menyarankan untuk memperjelas niat Anda, tetapi tetap menyampaikan pengumuman secara singkat.

Baca juga: 5 Tips Persiapan Cari Kerja Sebelum Resign

"Saya akan resign pada (masukkan tanggal) karena saya sedang mempersiapkan karier saya berikutnya," dan kemudian menindaklanjutinya dengan surat resign singkat melalui e-mail," saran dia.

Jika Anda merasa tidak nyaman memberi tahu atasan di mana Anda akan bekerja, ada beberapa penjelasan berbeda yang menurut McCaskill dapat Anda tunda.

Ilustrasi resign atau mengundurkan diri dari pekerjaan. SHUTTERSTOCK/PROSTOCK-STUDIO Ilustrasi resign atau mengundurkan diri dari pekerjaan.

"Anda bisa berkata, 'Semua detailnya belum terselesaikan, tapi begitu saya sudah siap, saya akan dengan senang hati membicarakan peran baru saya dan bahkan mendapatkan perspektif Anda tentang bagaimana saya bisa berkembang di masa depan," jelas dia.

Atau, jika Anda mengambil cuti, McCaskill menyarankan kalimar berikut.

Baca juga: Mau Mulai Bisnis? Jangan Lakukan Hal Ini Sebelum Resign dari Kantor

"Saya akan mengambil cuti antara pekerjaan ini dan apa yang saya lakukan selanjutnya untuk mendapatkan pengaturan ulang yang baik sebelum memasuki peluang baru ini, tapi Saya pasti akan memberi tahu Anda apa yang akan terjadi setelah saya selesai."

2. Pertahankan sikap bersyukur

Penting untuk memulai percakapan tentang resign dengan ungkapan terima kasih, saran pelatih karier Letisha Bereola.

Ilustrasi resign kerja, surat resign kerja. SHUTTERSTOCK/THECORGI Ilustrasi resign kerja, surat resign kerja.

"Anda perlu tampil anggun. Memberi tahu atasan betapa bersyukurnya Anda atas peluang yang Anda peroleh selama bekerja akan membuat perasaan pahit karena mengundurkan diri menjadi sedikit lebih manis," ucap dia.

Jika Anda bergumul dengan emosi negatif terhadap atasan dan rasa syukur terasa di luar jangkauan, Bereola merekomendasikan untuk mencoba latihan pemikiran sebelum rapat pengunduran diri atau mengajukan resign lewat e-mail.

Baca juga: 5 Tips Sopan untuk Kamu yang Mau Resign

“Pikirkan kembali saat Anda pertama kali diwawancarai untuk pekerjaan ini, dan betapa Anda sangat ingin mereka mempekerjakan Anda,” katanya.

"Renungkan orang-orang yang Anda temui, hubungan yang Anda bangun, dan beberapa pencapaian terbesar Anda untuk mendapatkan sikap bersyukur," imbuh Bereola.

Atasan cenderung merespons resign secara lebih positif ketika karyawan mengungkapkan rasa terima kasihnya dalam wawancara keluar atau surat pengunduran diri, kata Klotz.

“Ini benar-benar melunakkan penyampaian berita buruk. Buat e-mail yang cukup singkat, mulailah dengan pemberitahuan bahwa Anda mengundurkan diri, efektif tanggal berapa, kemudian ucapkan terima kasih atas semua pengalaman yang Anda alami dalam posisi Anda sebelumnya," papar dia.

Baca juga: 9 Alasan Profesional untuk Resign dari Kantor

3. Buat rencana transisi

Sebulan hingga dia minggu terakhir Anda bekerja adalah kesempatan terakhir Anda untuk meninggalkan kesan positif dan kesan mendalam pada rekan kerja.

Mungkin Anda tergoda untuk mengurangi beban kerja dan mulai memikirkan pekerjaan Anda berikutnya, namun Klotz menyarankan agar Anda memikirkan bagaimana Anda dapat meminimalkan dampak resign terhadap tim Anda saat ini.

Ilustrasi surat resign kerja. SHUTTERSTOCK/BEEBRIGHT Ilustrasi surat resign kerja.

Bereola mengatakan dia menawarkan untuk membantu atasannya menjadikan pengunduran dirinya sebagai "transisi yang mulus" dalam surat resign.

“Ini juga membantu saya merefleksikan warisan yang ingin saya miliki. Pada bulan terakhir saya berada di sana, saya bertanya pada diri sendiri, 'Saya akan menjadi karyawan seperti apa? Apakah saya akan mengemasi barang-barang saya dan meletakkan kaki saya di meja? Atau apakah saya akan bersandar pada pekerjaan saya? dan menjadi lebih terlibat dan membantu untuk menyiapkan orang berikutnya menuju kesuksesan?'" jelas Bereola.

Baca juga: 8 Cara Resign Kerja Tanpa Mempermalukan Diri Sendiri

Anda juga dapat memberikan saran konkret dalam e-mail resign untuk membantu transisi ini, kata Klotz.

Hal ini mungkin termasuk mengatakan bahwa Anda terbuka untuk periode pemberitahuan yang fleksibel atau melatih pengganti Anda.

“Tawaran seperti itu akan langsung menenangkan pikiran atasan Andam Ini adalah cara paling positif untuk mengundurkan diri, semua orang merespons kebaikan dengan baik," ucap Klotz.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com