Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

RI Mau Jadi Negara Maju, Ekonomi Tak Cukup Tumbuh 5 Persen Per Tahun

Kompas.com - 14/12/2023, 14:42 WIB
Rully R. Ramli,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Pembangunan Asia atau Asian Development Bank (ADB) memproyeksi, perekonomian Indonesia akan tumbuh stabil di level 5 persen hingga tahun depan. Meskipun terjaga, angka pertumbuhan itu belum cukup untuk merealisasikan visi Indonesia menjadi negara maju pada 2045.

Direktur ADB di Indonesia Jiro Tominaga mengatakan, perekonomian Indonesia tumbuh dan pulih secara baik pasca Covid-19. Namun, untuk merealisasikan mimpi menjadi negara maju pada 2045, Indonesia membutuhkan laju pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) sebesar 6 persen per tahun secara berkelanjutan.

"Ke depan, ekonomi (Indonesia) perlu tumbuh di atas 6 persen untuk mencapai visi jangka panjang Indonesia menjadi negara maju pada 2045," kata dia dalam press briefing, di Jakarta, Kamis (14/12/2023).

Baca juga: Ramalan Bank Dunia: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tak Capai 5 Persen pada 2024-2026

Dalam rangka mengejar angka pertumbuhan di atas 6 persen, terdapat berbagai langkah yang perlu dilakukan. Mulai dari dilanjutkannya reformasi struktural untuk pengembangan kualitas dan produktivitas sumber daya manusia, memperkuat iklim investasi, hingga melakukan kembali industrialisasi.

Pada kesempatan yang sama Ekonom ADB Arief Ramayandi menyebutkan, ekonomi Indonesia masih akan ditopang oleh konsumsi rumah tangga. Permintaan dari dalam negeri diproyeksi kuat, seiring dengan melandainya laju inflasi dan dorongan dari momentum pemilihan umum presiden (pilpres) 2024.

Selain itu, PDB nasional juga akan terkerek oleh aktivitas penanaman modal tetap bruto (PMTB) atau investasi. Sumber pertumbuhan ekonomi ini akan didukung oleh proyek strategis nasional (PSN) dan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca juga: Kebijakan Fiskal Jadi Penjaga Stabilitas Ekonomi Indonesia di Tengah Tekanan Global

Dengan berbagai momentum tersebut, ADB memproyeksi, pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5 persen pada 2023-2024. Pertumbuhan ini menjadi salah satu yang tertinggi di kawasan.

"Konsumsi terlihat baik, ada boost dari pemilu tahun depan. Dan di sisi investasi pemerintah juga memiliki proyek strategis nasional dan Nusantara," ucap Arief.

Baca juga: Ini Ramalan Terbaru Ekonomi Indonesia dari OECD

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

OJK: Guru Harus Punya Pengetahuan tentang Edukasi Keuangan

OJK: Guru Harus Punya Pengetahuan tentang Edukasi Keuangan

Whats New
Sekjen Anwar: Kemenaker Punya Tanggung Jawab Besar Persiapkan SDM Unggul dan Berdaya Saing

Sekjen Anwar: Kemenaker Punya Tanggung Jawab Besar Persiapkan SDM Unggul dan Berdaya Saing

Whats New
Lowongan Kerja BUMN Viramakarya untuk Posisi di IKN, Ini Posisi dan Persyaratannya

Lowongan Kerja BUMN Viramakarya untuk Posisi di IKN, Ini Posisi dan Persyaratannya

Whats New
Soal Relaksasi HET Beras Premium, Dirut Bulog: Biasanya Sulit Dikembalikan...

Soal Relaksasi HET Beras Premium, Dirut Bulog: Biasanya Sulit Dikembalikan...

Whats New
Potensi Pasar Geospasial di Indonesia

Potensi Pasar Geospasial di Indonesia

Whats New
OJK Minta Lembaga Keuangan Bikin 'Student Loan' Khusus Mahasiswa S-1

OJK Minta Lembaga Keuangan Bikin "Student Loan" Khusus Mahasiswa S-1

Whats New
Soal Tarif PPN 12 Persen, Sri Mulyani: Kami Serahkan kepada Pemerintahan Baru

Soal Tarif PPN 12 Persen, Sri Mulyani: Kami Serahkan kepada Pemerintahan Baru

Whats New
Citilink Buka Lowongan Kerja Pramugari untuk Lulusan SMA, D3, dan S1, Ini Syaratnya

Citilink Buka Lowongan Kerja Pramugari untuk Lulusan SMA, D3, dan S1, Ini Syaratnya

Whats New
Kerangka Ekonomi Makro 2025: Pertumbuhan Ekonomi 5,1 - 5,5 Persen, Inflasi 1,5 - 3,5 Persen

Kerangka Ekonomi Makro 2025: Pertumbuhan Ekonomi 5,1 - 5,5 Persen, Inflasi 1,5 - 3,5 Persen

Whats New
Tinjau Fluktuasi Bapok, KPPU Lakukan Sidak Serentak di Sejumlah Pasar

Tinjau Fluktuasi Bapok, KPPU Lakukan Sidak Serentak di Sejumlah Pasar

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BRI hingga CIMB Niaga

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BRI hingga CIMB Niaga

Whats New
Kemenhub: KNKT Akan Investigasi Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Kemenhub: KNKT Akan Investigasi Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Whats New
Telat Bayar Tagihan Listrik Bisa Kena Denda, Berapa Biayanya?

Telat Bayar Tagihan Listrik Bisa Kena Denda, Berapa Biayanya?

Whats New
Harga Bahan Pokok Senin 20 Mei 2024, Harga Cabai Merah Keriting Turun

Harga Bahan Pokok Senin 20 Mei 2024, Harga Cabai Merah Keriting Turun

Whats New
Simak, Ini Cara Cek Lolos Tidaknya Seleksi Prakerja 2024

Simak, Ini Cara Cek Lolos Tidaknya Seleksi Prakerja 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com