Baca juga: Masalah Sanitasi Perlu Jadi Perhatian Bersama
Rachmad menjelaskan, program ini menekankan kontribusi masyarakat secara langsung dalam penyediaan akses air minum dan sanitasi, agar muncul rasa kepemilikan dan tanggung jawab.
"Melalui skema water credit ini, terbuka peluang bagi lembaga keuangan mikro untuk mengembangkan dan meluncurkan produk keuangan di sektor air dan sanitasi,” terang Rachmad.
Salah satu contoh keberhasilan water credit terjadi di Jawa Timur. Difasilitasi Danone-AQUA dan Water.org Indonesia, Bank UMKM Jawa Timur menjadi lembaga yang turut mengembangkan inisiatif water credit.
Sejak tahun 2018, program ini telah menyalurkan 123 pinjaman kepada lebih dari 100 KSPAMS di Jawa Timur, dan hingga tahun 2023, total dana yang disalurkan mencapai Rp 5,5 miliar.
Baca juga: Indonesia Undang 80 Menteri Dunia untuk Bahas Air dan Sanitasi
Pendanaan tersebut menambah sekitar 1.500 Sambungan Rumah (SR) yang dapat memenuhi kebutuhan air setidaknya bagi 6.000 jiwa.
Danone-AQUA terlibat aktif sebagai mitra strategis Water.org dalam menjalankan program water credit.
Karyanto Wibowo, Sustainable Development Director Danone Indonesia, menyatakan program ini sejalan dengan strategi keberlanjutan perseroan yang tertuang dalam Danone Impact Journey.
"Kami berkomitmen untuk senantiasa menyediakan air minum berkualitas untuk mendukung kesehatan sekaligus memberikan manfaat dan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan di Indonesia," terang dia.
Baca juga: Bank Dunia: Penyediaan Air Minum dan Sanitasi RI Tertinggal
Karyanto menjelaskan, ketersediaan akses air minum dan sanitasi dapat meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat sehingga mampu memiliki kualitas hidup yang baik.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya