Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Abdul Nasir
Dosen

Dosen dan peneliti di Fakultas Ekonomi dan Bisnis di Universitas Jember

Macan Sistem Pembayaran ASEAN

Kompas.com - 20/12/2023, 13:58 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Negara-negara anggota harus berbagi pengetahuan, pengalaman dan sumber daya untuk meningkatkan infrastruktur teknologi dan standar peraturan dalam sistem pembayaran.

Komitmen untuk membangun ekosistem pembayaran terintegrasi di ASEAN memerlukan kerja sama dan koordinasi yang erat.

Bank Indonesia (BI), sebagai garda depan lanskap keuangan Indonesia, muncul sebagai pendukung aktif dalam mendorong konektivitas sistem pembayaran di seluruh ASEAN.

Memanfaatkan kerangka forum bilateral dan multilateral, BI berkolaborasi dengan bank sentral dan pemangku kepentingan di ASEAN untuk memperkuat konektivitas sistem pembayaran lintas batas.

Salah satu tonggak sejarah yang penting adalah adanya kerja sama antar Bank Sentral di ASEAN dalam mengintegrasikan Sistem Pembayaran Lintas Batas, upaya bersama yang difasilitasi oleh Bank Sentral Inggris.

Kerja sama ini berfungsi sebagai wadah untuk membina sinergi dan memperkuat keterhubungan di wilayah ASEAN.

Inisiatif penting lainnya yang diluncurkan sejak 2018 adalah keseriusan BI dalam melaksanakan kerangka kerja sama penyelesaian mata uang lokal/local currency settlement (LCS) dengan beberapa negara, termasuk Malaysia dan Thailand.

Inisiatif perintis ini, yang saat ini berkembang menjadi transaksi mata uang lokal, menyederhanakan transaksi lintas batas antarnegara anggota sekaligus mengurangi ketergantungan pada dollar AS.

Selama lima tahun, BI telah menjalin kerja sama LCT dengan bank sentral lima negara: Tiongkok, Malaysia, Thailand, Jepang, dan Korea Selatan.

Di ASEAN, Indonesia menjadi ujung tombak konektivitas pembayaran regional/regional payment connectivity (RPC) dan LCT.

Dari 10 negara anggota ASEAN, lima negara telah menandatangani nota kesepahaman ini: Indonesia, Filipina, Thailand, Singapura dan Malaysia.

Inisiatif besar Indonesia lainnya, yaitu kode Quick Response Indonesia Standard (QRIS) dan Fast Payment Bank Indonesia (BI FAST), merupakan contoh dari paradigma ini.

Selain lima negara ASEAN yang disebutkan sebelumnya, Vietnam, Brunei Darussalam, Laos, dan Kamboja diperkirakan akan memanfaatkan konektivitas seiring dengan semakin kuatnya momentum menuju integrasi.

Tahun-tahun mendatang, Bank Indonesia siap untuk mengkatalisasi upaya kolektif di antara lima negara anggota ASEAN yang tersisa.

Sebagai upaya implementasi kerja sama tersebut, maka pada 17 November 2023 di Singapura, Bank Indonesia (BI) dan Monetary Authority of Singapore (MAS) telah meresmikan implementasi interkoneksi pembayaran QR antarnegara antara Indonesia dan Singapura.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com