Agustina mengatakan, setidaknya ada 3 hal yang perlu dilakukan dalam financial check up, yakni sebagai berikut.
Agustina mengatakan, untuk melakukan financial check up, harus memiliki arus kas yang positif. Artinya, uang masuk harus lebih besar daripada uang yang keluar.
Baca juga: 6 Cara Mengatur Keuangan dengan Gaji Magang
“Jadi, gimana caranya agar pemasukan lebih besar dari pengeluaran,” jelas dia.
Dalam hal keuangan, ada yang namanya catatan kekayaan termasuk aset dan utang. Ini adalah salah satu yang harus dimiliki untuk melakukan financial check up.
“Arus kas tadi (uang masuk dan keluar) neraca itu adalah gambaran keuangan kita di masa lalu. Jadi kalau sering boros enggak pernah nabung kelihatan,” lanjutnya.
Anda juga harus memastikan mengenai ketersediaan dana darurat. Ini penting untuk mengantisipasi semisal ada sumber income yang tiba-tiba berhenti, tiba-tiba terdampak PHK, dan harus punya aset tabungan yang likuid yang mudah dicairkan sewaktu-waktu.
Baca juga: Catat, Tips Mengatur Keuangan untuk Freelancer
“Jadi, kita harus melihat dana darurat, dan gunanya untuk apa. Kalau sumber income-nya berhenti tiba-tiba saat pandemi misalnya, ada PHK atau satu keluarga sakit semua,” jelas dia.
“Ketika itu terjadi, kita punya berapa banyak sih di aset kita yang likuid, seperti tabungan, atau dana darurat itu. Yang ready dan likuid yang bisa dicairkan sewaktu-waktu,” tegas dia.
Agustina mengungkapkan, penting untuk memastikan risiko kehidupan, misalkan pencari nafkah meninggal dunia, atau sakit berkepanjangan. Itu tentu akan menguras kantong, jika harus mengeluarkan biaya sendiri.