Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Luhut: 62 Persen Penduduk RI Hidup di Garis Pantai, Banyak Stunting di Sana

Kompas.com - 22/12/2023, 17:30 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, 62 persen penduduk Indonesia tinggal di sepanjang garis pantai. Namun, kemiskinan dan stunting banyak ditemukan di wilayah tersebut.

"Jangan lupa 62 persen penduduk kita itu hidup di garis pantai dan yang banyak stunting di situ juga," kata Luhut dalam konferensi pers secara virtual Kemenko Marves bertajuk "Evaluasi Kinerja 2023 Menuju Indonesia Emas 2045, Jumat (22/12/2023).

Luhut mengatakan, pemerintah harus turun tangan dengan mengembangkan sektor maritim, salah satunya melalui hilirisasi rumput laut.

Baca juga: Kemenkeu: Dana Desa 2024 Digunakan untuk Percepatan Pengentasan Kemiskinan Ekstrem dan Stunting

Ia mengatakan, pemerintah akan menggunakan 12 hektar lahan untuk program hilirisasi rumput laut. Langkah tersebut, kata dia, akan menciptakan ratusan ribu lapangan kerja.

"12 juta hektar lahan itu, 10 persennya itu 1,2 juta hektar sudah berapa ratus ribu lapangan kerja," ujarnya.

Baca juga: Optimalkan Bonus Demografi, Sido Muncul Bantu 100 Anak Stunting di Bali


Lebih lanjut, Luhut optimistis pengembangan hilirisasi rumput laut berupa pupuk organik, biodiesel, hingga plastik tersebut akan berdampak positif dan mampu menurunkan angka stunting di wilayah tersebut.

Ia pun berharap pemerintah fokus dalam hilirisasi tersebut dibandingkan melakukan urusan lain.

"Jangan kita bertengkar yang lain lah, kalau betul kau cinta rakyat, pemimpin kerjain ini, simple. Enggak usahlah wacana tinggi-tinggian," ucap dia.

Baca juga: Rebut Suara Pengusaha, Cawapres Ditantang Jawab Isu Hilirisasi hingga Izin Usaha Saat Debat

Target RI turunkan stunting

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menargetkan angka prevalensi stunting di Indonesia pada 2024 agar turun menjadi 14 persen.

Menurut data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022, prevalensi stunting masih di angka 21,6 persen. Oleh karena itu, peran generasi muda sangat dibutuhkan karena stunting adalah akumulasi dari apa yang generasi muda saat ini lakukan dan konsumsi.

Menurut Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Informasi dan Komunikasi Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (IKPMK) Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) Nursodik Gunarjo, generasi muda, perlu berperan aktif dalam menjaga asupan gizi agar anak-anak mereka di masa depan tidak mengalami stunting.

“Jangan sampai generasi yang dilahirkan ke depan ini menjadi generasi yang lemah, yang salah satunya karena stunting,” ujarnya dalam forum Genbest Talk di Sumedang, Selasa (4/7/2023).

Dokter spesialis gizi klinis, Putri Sakti, juga menyampaikan bahwa anak muda perlu berperan dalam menurunkan angka stunting. Oleh karena itu, kata dr Putri, generasi muda harus memahami ilmu gizi sehingga dapat memahami asupan yang dibutuhkan oleh tubuh secara tepat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com