Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cak Imin Curiga Ada Mafia Pupuk Subsidi, Ombudsman: Saya Jamin 100 Persen Tidak Ada Mafia

Kompas.com - 04/01/2024, 09:30 WIB
Elsa Catriana,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Ombudsman RI, Yeka Hendra Fatika, menjamin 100 persen bahwa tidak ada mafia dalam penyaluran pupuk subsidi.

Hal itu dia ungkapkan untuk merespons pernyataan Calon Wakil presiden (cawapres) nomor urut 1, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin yang mencurigai adanya campur tangan mafia dalam penyaluran pupuk subsidi sehingga penyalurannya yang tidak merata. 

“Tidak ada mafia pupuk, saya jamin 100 persen tidak ada mafia pupuk tapi kalau penyelewengan ada,” ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Rabu (3/1/2024). 

Baca juga: Soal Kenaikan Harga Pangan, Wamendag: Enggak Ada Mafia-mafia...

Menurut Yeka, penyelewengan dalam pupuk subsidi terjadi lantaran lemahnya regulasi penyaluran pupuk subsidi. Selain itu, juga karena tidak ada yang mau bertanggung jawab atas ketidaksesuaiannya data penerima pupuk subsidi di masing-masing lembaga terkait. 

“Kan harusnya data penerima pupuk subsidi itu haru sama, baik di data yang dimiliki Pemerintah Daerah hingga penyuluh harus sama. Ini masalah data saja enggak sinkron dan enggak ada yang bertanggung jawab,” ungkap Yeka.

Oleh sebab itu dia menyarankan agar pemerintah mau membentuk kelembagaan khusus yang bertugas mengurusi data-data penerima pupuk subsidi sehingga seragam dengan data yang dimiliki oleh penyuluh.

“Sistem yang bagus itu adalah sistem yang bisa mendeteksi kalau ada yang salah. Ini soal data saja enggak ada yang mau disalahin makanya harusnya dibuat kelembagaan khusus data penerima,” pungkasnya. 

Baca juga: Ombudsman Bantah Pupuk Subsidi di Gresik Langka 

Sebelumnya Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 1 Muhaimin Iskandar, mencurigai ada dalang mafia dibalik penyaluran pupuk subsidi. 

Hal itu mengemuka saat dia menghadiri agenda rembug rakyat bersama para petani tambak dan warga di Desa Tanggulrejo, Kecamatan Manyar, Gresik, Jawa Timur, Jumat (29/12/2023). 

Dalam agenda tersebut Cak Imin-sapaan Muhaimin Iskandar, sempat berdialog dan mendapat pertanyaan dari hadirin yang datang, terkait susahnya mereka mendapatkan pasokan pupuk bersubsidi. 

Kalaupun tersedia, harganya dikatakan telah naik berlipat. Padahal, pupuk menjadi elemen penting petani dan petambak dalam menjalankan profesinya.

Baca juga: Jokowi Bilang, Subsidi Pupuk 2024 Ditambah Rp 14 Triliun

Ketika ditanya oleh awak media lebih lanjut mengenai kendala yang dihadapi, Cak Imin belum dapat memberikan detail rincian. 

Termasuk mengenai susahnya petani tambak di Gresik memperoleh pupuk subsidi dengan harga sesuai, meski salah satu pabrik pupuk cukup besar berada di Gresik. 

"Itu yang harus ditelusuri. Kita curiga ada mafianya, kita curiga ada bahan bakunya yang harus digenjot. Kita juga curiga jangan-jangan pabriknya juga harus ditambah, itu bisa diambil dari uang negara," kata Cak Imin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Gandeng Binawan, RSUP dr Kariadi Tingkatkan Keterampilan Kerja Tenaga Kesehatan

Gandeng Binawan, RSUP dr Kariadi Tingkatkan Keterampilan Kerja Tenaga Kesehatan

Whats New
Stok Beras Pemerintah Capai 1,85 Juta Ton

Stok Beras Pemerintah Capai 1,85 Juta Ton

Whats New
Fokus Starlink, Elon Musk Sebut Ada Kemungkinan Investasi Lainnya di Indonesia

Fokus Starlink, Elon Musk Sebut Ada Kemungkinan Investasi Lainnya di Indonesia

Whats New
Lahan Kering di RI Besar, Berpotensi Jadi Hutan Tanaman Energi Penghasil Biomassa

Lahan Kering di RI Besar, Berpotensi Jadi Hutan Tanaman Energi Penghasil Biomassa

Whats New
Riset IOH dan Twimbit Soroti Potensi Pertumbuhan Ekonomi RI Lewat Teknologi AI

Riset IOH dan Twimbit Soroti Potensi Pertumbuhan Ekonomi RI Lewat Teknologi AI

Whats New
Cara Cek Penerima Bansos 2024 di DTKS Kemensos

Cara Cek Penerima Bansos 2024 di DTKS Kemensos

Whats New
IHSG Melemah 50,5 Poin, Rupiah Turun ke Level Rp 15.978

IHSG Melemah 50,5 Poin, Rupiah Turun ke Level Rp 15.978

Whats New
Dari Hulu ke Hilir, Begini Upaya HM Sampoerna Kembangkan SDM di Indonesia

Dari Hulu ke Hilir, Begini Upaya HM Sampoerna Kembangkan SDM di Indonesia

Whats New
Disebut Jadi Penyebab Kontainer Tertahan di Pelabuhan, Ini Penjelasan Kemenperin

Disebut Jadi Penyebab Kontainer Tertahan di Pelabuhan, Ini Penjelasan Kemenperin

Whats New
Perbankan Antisipasi Kenaikan Kredit Macet Imbas Pencabutan Relaksasi Restrukturisasi Covid-19

Perbankan Antisipasi Kenaikan Kredit Macet Imbas Pencabutan Relaksasi Restrukturisasi Covid-19

Whats New
KKP Tangkap Kapal Ikan Berbendera Rusia di Laut Arafura

KKP Tangkap Kapal Ikan Berbendera Rusia di Laut Arafura

Whats New
Defisit APBN Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran Dipatok 2,45 Persen-2,58 Persen

Defisit APBN Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran Dipatok 2,45 Persen-2,58 Persen

Whats New
Bos Bulog Sebut Hanya Sedikit Petani yang Manfaatkan Jemput Gabah Beras, Ini Sebabnya

Bos Bulog Sebut Hanya Sedikit Petani yang Manfaatkan Jemput Gabah Beras, Ini Sebabnya

Whats New
Emiten Gas Industri SBMA Bakal Tebar Dividen Rp 1,1 Miliar

Emiten Gas Industri SBMA Bakal Tebar Dividen Rp 1,1 Miliar

Whats New
Citi Indonesia Tunjuk Edwin Pribadi Jadi Head of Citi Commercial Bank

Citi Indonesia Tunjuk Edwin Pribadi Jadi Head of Citi Commercial Bank

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com