"Jalur ganda tetap berpotensi terjadi tumburan KA yang beriringan atau bersamaan arah, karena adanya pelanggaran sinyal," jelasnya.
Baca juga: Kecelakaan KA Turangga dan KA Lokal Bandung, 14 Unit Kereta Telah Dievakuasi
Oleh karena itu, Aditya menyebut pembangunan jalur ganda dengan sistem sinyal elektrik juga harus dilengkapi dengan sistem Automatic Train Protection (ATP) atau Automatic Train Stop (ATS) sehingga kereta api akan berhenti dengan sendirinya bila melanggar sinyal.
"Jadi proteksi lebih aman adalah jalur ganda dengan sistem sinyal elektrik dilengkapi dengan sistem ATP/ATS," ucapnya.
Sementara itu, Deddy menjelaskan, pemasangan sistem ATS di semua lokomotif tentu akan membutuhkan biaya yang cukup besar. Namun cukup sepadan dengan manfaatnya untuk keselamatan perjalanan kereta api.
Baca juga: Soal Penyebab Kecelakaan KA Turangga-KA Lokal Bandung, MTI: Ada Potensi Human Error...
Pasalnya sistem ATS ini dapat mendeteksi benda asing yang ada di sepanjang jalur kereta dalam radius 1 kilometer. Begitu benda asing terdeteksi, sistem ATS ini akan secara otomatis menghentikan laju kereta agar tidak terjadi tabrakan.
"Kalau mau safety harus investasi besar. Kita harus punya ATS, harus dipasang di semua lokomotif. Kalau mau serius ya itu tapi memang mahal. Untuk selamat memang mahal," tutur Deddy.
Baca juga: Kerahkan Tim Gabungan, Kemenhub Evakuasi KA Turangga dan KA Bandung Raya