Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menilik Urgensi Pembangunan "Double Track" Usai Kecelakaan KA di Bandung

Kompas.com - 06/01/2024, 15:53 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

"Jalur ganda tetap berpotensi terjadi tumburan KA yang beriringan atau bersamaan arah, karena adanya pelanggaran sinyal," jelasnya.

Baca juga: Kecelakaan KA Turangga dan KA Lokal Bandung, 14 Unit Kereta Telah Dievakuasi

Oleh karena itu, Aditya menyebut pembangunan jalur ganda dengan sistem sinyal elektrik juga harus dilengkapi dengan sistem Automatic Train Protection (ATP) atau Automatic Train Stop (ATS) sehingga kereta api akan berhenti dengan sendirinya bila melanggar sinyal.

"Jadi proteksi lebih aman adalah jalur ganda dengan sistem sinyal elektrik dilengkapi dengan sistem ATP/ATS," ucapnya.

Sementara itu, Deddy menjelaskan, pemasangan sistem ATS di semua lokomotif tentu akan membutuhkan biaya yang cukup besar. Namun cukup sepadan dengan manfaatnya untuk keselamatan perjalanan kereta api.

Baca juga: Soal Penyebab Kecelakaan KA Turangga-KA Lokal Bandung, MTI: Ada Potensi Human Error...

Pasalnya sistem ATS ini dapat mendeteksi benda asing yang ada di sepanjang jalur kereta dalam radius 1 kilometer. Begitu benda asing terdeteksi, sistem ATS ini akan secara otomatis menghentikan laju kereta agar tidak terjadi tabrakan.

"Kalau mau safety harus investasi besar. Kita harus punya ATS, harus dipasang di semua lokomotif. Kalau mau serius ya itu tapi memang mahal. Untuk selamat memang mahal," tutur Deddy.

Baca juga: Kerahkan Tim Gabungan, Kemenhub Evakuasi KA Turangga dan KA Bandung Raya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Whats New
Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Whats New
Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Whats New
Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Whats New
Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

Whats New
Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Whats New
Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Whats New
Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Whats New
Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Whats New
Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Whats New
9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

Whats New
Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Whats New
OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com