Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bendungan Terbesar Ketiga di RI Diresmikan, Biaya Pembangunannya Capai Rp 2,2 Triliun

Kompas.com - 09/01/2024, 17:00 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Bendungan Karian di Kabupaten Lebak, Banten pada Senin (8/1/2024).

Jokowi bilang, Bendungan Karian telah dibangun sejak 2015 dengan menelan anggaran biaya sebesar Rp 2,2 triliun.

"Dengan mengucap bismillah, pada siang hari ini saya resmikan Bendungan Karian di Kabupaten Lebak," ujarnya saat acara peresmian, dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (9/1/2024).

Baca juga: Mengenal Bendungan Karian, Bendungan Multifungsi di Kabupaten Lebak

Bendungan ini akan memberikan manfaat irigasi bagi 22.000 hektar sawah di Kota Tangerang, Jakarta bagian Barat, dan Kabupaten Bogor.

Selain itu, Bendungan Karian juga bermanfaat bagi pengendali banjir di Kabupaten Serang dan Kecamatan Rangkasbitung serta berfungsi sebagai pembangkit tenaga listrik tenaga mikrohidro yang menghasilkan listrik 1,8 MW.

"Bendungan ini akan memberikan manfaat pada masyarakat di Provinsi Banten serta di DKI Jakarta dan sebagian kecil di Provinsi Jawa Barat," ucapnya.

Baca juga: Diresmikan Jokowi, Bendungan Karian Pasok Air Baku Banten, Jakarta, hingga Jabar

Bendungan Karian Lebak Jadi Bendungan Terbesar Ketiga di RI

Dalam keterangan tertulisnya, Direktur Utama Waskita Karya Muhammad Hanugroho mengungkapkan, Bendungan Karian merupakan bendungan terbesar ketiga di Indonesia.

Bendungan ini memiliki area genangan seluas 1773 hektare dengan daya tampung bruto sebesar 314,7 juta meter kubik dan daya tampung efektif sebesar 207,48 juta meter kubik.

"Bendungan Karian merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional dan menjadi bendungan terbesar ketiga di Indonesia setelah Bendungan Jatiluhur dan Bendungan Jatigede," ucap Hanugroho dalam keterangan tertulis, Selasa.

Baca juga: Pembangunan Bendungan Pertama PLTA Kayan Ditarget Mulai 2024


Dia menyebut, Bendungan Karian yang merupakan salah satu proyek strategis nasional (PSN) ini dibangun menggunakan dana hibah dari Economic Development Cooperation Fund (EDCF) Korea Selatan dan APBN.

Proyek dengan total nilai investasi sebesar Rp 1,8 triliun ini dikerjakan secara joint operation bersama DAELIM dari Korea Selatan dengan porsi 51 persen, Waskita Karya 22 persen, dan Wijaya Karya 27 persen sehingga Waskita memiliki porsi sebesar Rp 396 miliar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com