Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belanja untuk Perang Melonjak, Bos Bank Sentral Israel Beri Peringatan ke Netanyahu

Kompas.com - 11/01/2024, 12:24 WIB
Rully R. Ramli,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

Sumber Bloomberg

TEL AVIV, KOMPAS.com - Gubernur Bank Sentral Israel Amir Yaron kembali meminta kepada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk memangkas anggaran belanja negara yang membengkak imbas kebutuhan pendanaan perang dengan Hamas.

Dilansir dari Bloomberg, permintaan itu disampaikan oleh Yaron kepada Netanyahu dan Menteri Keuangan Bezalel Smotrich menjelang pemungutan suara kabinet terkait revisi anggaran 2024.

Yaron mendesak pemerintah untuk tidak membelanjakan anggaran negara secara berlebihan dan mengalokasikan anggaran perang untuk kebutuhan belanja lain.

Baca juga: Kemenhub Pastikan Tidak Pernah Mengizinkan Kapal Dagang Israel Berlabuh di Indonesia

"Yang harus dilakukan saat ini adalah melakukan langkah yang kuat dan tegas," tulis Yaron, dikutip Kamis (11/1/2024).

"Terlepas dari semua kesulitan dan tantangan yang ada, langkah tersebut akan memperkuat kekuatan ekonomi dan keuangan perekonomian Israel," sambungnya.

Bank sentral Israel menghitung, kebutuhan pendanaan perang yang telah berlangsung selama lebih dari 3 bulan itu berpotensi mencapai 56 miliar dollar AS atau setara Rp 871,81 triliun.

Melihat tingginya angka kebutuhan pendanaan perang yang dapat membebani kas negara, Yaron yang baru terpilih kembali menjadi gubernur bank sentral kerap melontarkan kritik terhadap kebijakan fiskal yang diambil Netanyahu beserta kabinetnya.

Laporan teranyar Kementerian Keuangan Israel menguraikan, anggaran belanja negara berpotensi kembali meningkat 12,84 miliar dollar AS atau setara Rp 199,89 triliun, disertai penurunan pendapatan sebesar 9,36 miliar dollar AS atau setara sekitar Rp 145,72 triiliun.

Akibatnya, anggaran pendapatan dan belanja Israel berpotensi mengalami lonjakan defisit menjadi sebesar 6 persen terhadap produk domestik bruto (PDB).

Oleh karenanya, Yaron mendesak pemerintah mengambil langkah serius dengan mengerek pajak dan membatalkan janji anfaat pajak bagi orang tua yang memiliki anak usia muda.

Apabila langkah tersebut tidak dilakukan, atau pemerintah tidak menemukan cara untuk mengakali lonjakan belanja, maka Yaron tidak melihat anggaran negara bisa "sehat".

Baca juga: Puma Akhiri Kerja Sama dengan Asosiasi Sepak Bola Israel

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hutama Karya Minta Maaf soal Besi Proyek Gedung Kejagung Jatuh ke Lintasan MRT

Hutama Karya Minta Maaf soal Besi Proyek Gedung Kejagung Jatuh ke Lintasan MRT

Whats New
Perundingan IEU-CEPA Putaran Ke-18, Indonesia-Uni Eropa Sepakati 11 Isu

Perundingan IEU-CEPA Putaran Ke-18, Indonesia-Uni Eropa Sepakati 11 Isu

Whats New
Berawal dari 'Kepepet' hingga Menang Kompetisi di Paris, Ini Kisah Sukses Ismiyati dan Usaha Roti Bekatulnya

Berawal dari "Kepepet" hingga Menang Kompetisi di Paris, Ini Kisah Sukses Ismiyati dan Usaha Roti Bekatulnya

Whats New
Subsidi Listrik 2025 Ditarget Sasar 42 Juta Pelanggan, Anggaran Rp 83 Triliun

Subsidi Listrik 2025 Ditarget Sasar 42 Juta Pelanggan, Anggaran Rp 83 Triliun

Whats New
Alat Berat dari Proyek Kejagung Jatuh ke Rel, Ini Kata MRT Jakarta

Alat Berat dari Proyek Kejagung Jatuh ke Rel, Ini Kata MRT Jakarta

Whats New
Kinerja Meningkat, RAJA Bagikan 40 Persen Laba Bersih untuk Dividen

Kinerja Meningkat, RAJA Bagikan 40 Persen Laba Bersih untuk Dividen

Whats New
BTN Bidik Potensi Pengembangan Bisnis di ITS

BTN Bidik Potensi Pengembangan Bisnis di ITS

Whats New
8 Tahun Bekerja Sama, JNE Akui Kontribusi Positif Shopee

8 Tahun Bekerja Sama, JNE Akui Kontribusi Positif Shopee

Whats New
LinkAja Temukan 3.000 Akun Terindikasi Judi Online Setiap Bulan

LinkAja Temukan 3.000 Akun Terindikasi Judi Online Setiap Bulan

Whats New
Garuda Indonesia Ungkap Pesawat Haji yang Bermasalah Merupakan Sewaan

Garuda Indonesia Ungkap Pesawat Haji yang Bermasalah Merupakan Sewaan

Whats New
IHSG Ditutup Turun ke Level 7.034,14, Rupiah Melemah 105 Poin

IHSG Ditutup Turun ke Level 7.034,14, Rupiah Melemah 105 Poin

Whats New
Selamatkan BPR Indramayu, LPS Gandeng BJB jadi Investor

Selamatkan BPR Indramayu, LPS Gandeng BJB jadi Investor

Whats New
Siapkan Anggaran Negara 2025, Sri Mulyani: Semua Menanyakan Makan Siang Gratis Bagaimana...

Siapkan Anggaran Negara 2025, Sri Mulyani: Semua Menanyakan Makan Siang Gratis Bagaimana...

Whats New
Pendidikan Tinggi dan Mobilitas Pendapatan Antar-Generasi

Pendidikan Tinggi dan Mobilitas Pendapatan Antar-Generasi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Penyerahan Asuransi Kematian untuk ABK yang Wafat Saat Bertugas

Kemenhub Fasilitasi Penyerahan Asuransi Kematian untuk ABK yang Wafat Saat Bertugas

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com