Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemendagri Minta Badan Pangan dan Kemendag Redam Harga Bawang Putih

Kompas.com - 15/01/2024, 21:00 WIB
Elsa Catriana,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) mengungkapkan, harga bawang putih di minggu kedua Januari 2024 melonjak tinggi.

Adapun berdasarkan data Kemendagri harga bawang putih tembus Rp 41.350 per kilogram. Kenaikan itu sudah berlangsung sejak awal tahun 2024 yakni Rp 38. 700 per kilogram.

Inspektur Jenderal (Irjen) Kemendagri Tomsi Tohir menyebutkan ada sebanyak 326 kabupaten/kota yang daerahnya mengalami kenaikan harga bawang putih.

Sementara pada minggu pertama Januari 2024 tercatat hanya sebanyak 204 kabupaten/kota yang daerahnya mengalami kenaikan harga bawang putih.

Baca juga: Soal Polemik Impor Bawang Putih, Mendag Sebut Kewenangan Kementan

Oleh sebab itu dia meminta stakeholder terkait seperti Badan Pangan Nasional (Bapanas), Kementerian Pertanian (Kementan), dan Kementerian Perdagangan (Kemendag) agar dapat melakukan pendataan dan perumusan kebijakan sebagai langkah antisipasi dalam upaya pengendalian harga komoditas tersebut.

"Bawang putih kita juga kenaikan dari kurang lebih 6 bulan terakhir itu Rp 10.000, perlu juga dikaji berkaitan dengan impornya, apakah harga impornya memang naik, atau distribusinya yang kurang baik, atau ada yang mempermainkan harganya," ujarnya pada Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi Daerah yang disiarkan secara virtual, Senin (15/1/2024).

"Kalaupun memang terjadi kekurangan dan prediksi kita salah, kita sudah mengantisipasi beberapa waktu sebelumnya, pada 2 bulan sebelumnya. Kalau stok mulai menipis, sehingga harga belum sempat naik, sudah ada keputusan yang kita ambil untuk mengantisipasi itu ke depan," sambungnya.

Baca juga: Ombudsman Temukan Malaadministrasi Izin Impor Bawang Putih, Ini Respons Bapanas

 


Lebih lanjut Tomsi memaparkan ada 10 Kabupaten/Kota dengan persentase kenaikan harga bawang putih tertinggi. Yakni Sinenreng Rappang Sulawesi Selwtan naik 49 persen, Muna Barat Sulawesi Tenggara 38,97 persen, Konawe Kepulauan 25 persen, Aceh Tamiang 23,68 persen, dan Solok 22, 85 persen.

Kemudian disusul Tapanuli Utara dengan kenaikan 21,97 persen jika dibandingkan harga kemarin, Berau, Lombok Tengah, Bengkalis, dan Ngada Nusa Tenggara Timur.

Menurut dia apabila kondisi kenaikan ini tidak bisa diselesaikan dikhawatirkan akan berdampak pada kenaikan inflasi pangan untuk periode Januari 2023.

Sebelumnya BPS mencatat pada Desember 2023 angka inflasi berada di 2,61 persen, November tercatat 2,86 persen, dan Oktober tercatat 2,56 persen.

Baca juga: Penerbitan Izin Impor Bawang Putih Tak Lagi Perlu Persetujuan Menteri Perdagangan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com