Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Laba Bersih Bank Jumbo Meroket Sepanjang 2023

Kompas.com - 02/02/2024, 06:41 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Empat bank jumbo di Indonesia telah merilis laporan kinerja keuangan untuk tahun buku 2023.

Beberapa bank tersebut antara lain PT Bank Central Asia Tbk (BCA), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI), dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Mandiri).

Salah satu hal yang patut dicermati adalah, perolehan laba bersih tiap bank jumbo tersebut tergolong tinggi atau berada diatas double digit.

Baca juga: BSI Duduki Peringkat Ke-11 Bank Syariah Global

Sebagai contoh, Bank Mandiri mencetak pertumbuhan laba hingga 33,7 persen secara tahunan. Laba ini bahkan diakui sebagai laba tertinggi selama bank pelat merah ini berdiri 25 tahun lalu.

Sementara bank swasta BCA juga mencetak pertumbuhan laba bersih yang terblang besar dengan 19,4 persen secara tahunan.

Adapun, BRI mencetak pertumbuhan laba bersih hingga 17,5 persen sampai akhir 2023. BNI juga mencetak pertumbuhan laba double digit mencapai 14,23 persen secara tahunan.

Berikut ini adalah perbandingan laba, kredit hingga dana pihak ketiga (DPK) dari bank-bank jumbo yang ada di Indonesia.

Direktur Utama BRI Sunarso memaparkan pertumbuhan kredit UMKM. Dok. BRI Direktur Utama BRI Sunarso memaparkan pertumbuhan kredit UMKM.
1. BRI

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) mencetak laba bersih senilai Rp 60,4 triliun, atau tumbuh 17,5 persen pada 2023.

Seiring dengan perolehan laba, aset BRI juga tumbuh 5,3 persen menjadi Rp 1.965 triliun per Desember 2023.

Kredit dari sisi fungsi intermediasi hingga Desember 2023 tumbuh 11,2 persen secara tahunan menjadi Rp 1.266 triliun.

Penyaluran kredit pada segmen mikro tumbuh 10,9 persen menjadi Rp 611,2 triliun. Sementara, segmen konsumer tumbuh 13,4 persen menjadi Rp 190 triliun dan segmen kecil dan menengah tumbuh 8,6 persen menjadi Rp 267,5 triliun.

Sementara itu, kredit macet atau Non Performing Loan (NPL) BRI tetap terkendali di level 2,95 persen.

Hingga akhir Desember 2023 Dana Pihak Ketiga (DPK) yang dihimpun adalah sebesar Rp 1.358,3 triliun atau tumbuh 3,9 persen.

Baca juga: BRI Cetak Rekor Laba Rp 60,4 Triliun, Erick Thohir: Hasil Profesionalisme dan Tata Kelola yang Baik

Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi saat paparan kinerja 2022, Selasa (31/1/2023).Tangkapan layar Zoom. Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi saat paparan kinerja 2022, Selasa (31/1/2023).
2. Mandiri

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) membukukan laba bersih sebesar Rp 55,1 triliun, atau tumbuh 33,7 persen secara tahunan (year on year).

Adapun realisasi penyaluran kredit Bank Mandiri di 2023 tercatat sebesar Rp 1.398,1 triliun, atau tumbuh 16,3 persen persen secara tahunan.

Di sisi lain, total aset konsolidasi Bank Mandiri menembus Rp 2.174,2 triliun pada akhir 2023, atau naik 9,12 persen yoy jika dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 1.992,5 triliun.

Per akhir 2023, rasio non performing loan (NPL) Bank Mandiri secara bank only turun sebesar 86 basis poin (bps) secara yoy ke level 1,02 persen.

Dana pihak ketiga (DPK) secara konsolidasi yang tumbuh sebesar 5,78 persen yoy menjadi Rp 1.577 triliun pada 2023.

Darmawan menambahkan, pertumbuhan DPK didorong peningkatan dana murah sebesar 7,05 persen secara tahunan.

Baca juga: Laba Bersih Bank Mandiri 2023 Capai Rp 55,1 Triliun, Tertinggi Sepanjang Sejarah

Presiden Direktur BCA Jahja SetiaatmadjaBCA Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja
3. BCA

PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) mencetak laba bersih tumbuh 19,4 persen secara tahunan mencapai Rp 48,6 triliun di sepanjang 2023.

BCA dan entitas anak mencetak pertumbuhan total kredit 13,9 persen atau sebesar Rp 810,4 triliun secara tahunan (YoY).

Secara total, kredit BCA naik 13,9 persen secara tahunan menjadi Rp 810,4 triliun. Sementara itu, rasio kredit bermasalah (NPL) terjaga di angka 1,9 persen pada 2023.

Di sisi pendanaan, total dana pihak ketiga (DPK) naik 6 persen secara tahunan mencapai Rp 1.102 triliun, sehingga mendorong kenaikan total aset BCA sebesar 7,1 persen secara tahunan menjadi Rp 1.408 triliun.

Dana giro dan tabungan (CASA) berkontribusi sekitar 80 persen dari total DPK.

Baca juga: Laba Bersih BCA 2023 Capai Rp 48,6 Triliun, Kredit Tumbuh 13,9 Persen

Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) Royke Tumilaar Tangkapan layar Zoom Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) Royke Tumilaar
4. BNI

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) meraup laba bersih sepanjang 2023 sebesar Rp 20,9 triliun.

Angka tersebut naik 14,23 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya Rp 18,48 triliun.

Di sisi lain, BNI mencatatkan pertumbuhan kredit sebesar 7,6 persen menjadi Rp 695 triliun sepanjang 2023. Pertumbuhan kredit utamanya berasal dari segmen prospektif berisiko rendah.

Rasio kredit macet atau non performing loan (NPL) pada akhir 2023 telah berada di level 2,14 persen, membaik dibandingkan tahun 2022 yang sebesar 2,81 persen.

Dana Pihak Ketiga (DPK) pada tahun 2023 tercatat tumbuh 5,4 persen, menjadi Rp 810,73 triliun. Rasio Current Account Savings Account (CASA) terpantau kokoh di posisi 71,2 persen.

Baca juga: Dirut BNI: Tiga Tahun Transformasi Perkuat Fondasi Bisnis

Demikian adalah perbandingan laba, kredit hingga dana pihak ketiga (DPK) dari bank-bank jumbo yang ada di Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com