JAKARTA, KOMPAS.com - Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Destry Damayanti optimistis ekonomi Indonesia akan mampu tumbuh positif baik pada tahun 2024 maupun di 2025, hingga mencapai 5,6 persen.
Dia mengatakan, hal ini karena Indonesia memiliki sumber daya alam yang melimpah, bonus demografi yang mendorong konsumsi rumah tangga, dan investasi.
Di sisi lain, ekspor yang kini sudah mengarah pada processing product akan menjadi katalis pertumbuhan ekonomi di tahun-tahun mendatang.
Baca juga: Pertumbuhan Ekonomi Stagnan 5 Persen, Jalan Indonesia jadi Negara Maju Kian Terjal
“Bank Indonesia yakin pada 2024 (pertumbuhan ekonomi) kita akan tumbuh di range 4,7 persen hingga 5,5 persen, dan berlanjut di 2025 di range 4,8 persen hingga 5,6 persen. Jadi trend-nya akan mengalami peningkatan,” kata Destry di acara Bloomberg Technoz Economic Outlook 2024, di Jakarta, Rabu (7/2/2024).
Di sisi lain, bank sentral yakin inflasi pada 2024 akan berada dalam range 2,5 persen plus minus 1 persen. Penyaluran kredit juga diperkirakan akan mengalami peningkatan dan ruang untuk terus tumbuh terbuka lebar.
“Tahun ini, BI memperkirakan kredit masih bisa tumbuh 10 sampai 12 persen, dan pada 2025 kredit diperkirakan tumbuh 11 sampai 13 persen,” lanjut Destry.
Destry mengatakan, BI akan mendukung potensi ekonomi melalui bauran kebijakan, di antaranya dengan menjaga sasaran inflasi berada 2,5 plus minus persen.
Baca juga: Ekonom Sebut Pertumbuhan Ekonomi RI 2023 Masih Sesuai Tren Jangka Panjang
BI juga berupaya menjaga stabilitas nilai tukar rupiah, dan memastikan cadangan devisa yang memberi keyakinan pada pasar.
Saat ini cadangan devisa Indonesia berada di level 146 juta dollar AS atau setara dengan 6,3 bulan impor serta pembayaran bunga dan utang pemerintah.