Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

India Klaim Berjasa Bikin Harga Minyak Dunia Tak Melonjak, Kok Bisa?

Kompas.com - 09/02/2024, 14:55 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber CNBC

GOA, KOMPAS.com - Menteri Minyak dan Gas Alam India Hardeep Singh Puri menyatakan, negaranya menjaga harga minyak mentah dunia tetap terjangkau dengan membeli minyak dari Rusia.

“Dunia berterima kasih kepada India karena membeli minyak Rusia. Bukannya mereka tidak ingin kita membeli minyak Rusia,” kata Singh di sela-sela konferensi India Energy Week di Goa, India, dikutip dari CNBC, Jumat (9/2/2024).

“Jika kita mulai membeli lebih banyak minyak Timur Tengah, harga minyak tidak akan berada pada 75 dollar AS atau 76 dollar AS. Harganya 150 dollar AS,” tambahnya.

Baca juga: Harga Minyak Mentah Naik, Menko Airlangga Pastikan Anggaran Subsidi BBM Cukup

Ilustrasi produksi minyak, kilang minyak, harga minyak.SHUTTERSTOCK/DED PIXTO Ilustrasi produksi minyak, kilang minyak, harga minyak.

Sejak invasi Rusia ke Ukraina pada Februari 2022, perusahaan penyulingan di India telah membeli minyak Rusia yang didiskon.

Sejak saat itu, Rusia telah menjadi sumber minyak mentah utama bagi India, menyumbang sekitar 36 persen dari impor minyak mentah negara tersebut. Akibatnya, impor minyak India dari Timur Tengah turun ke titik terendah.

Harga minyak dunia berada di bawah tekanan meskipun meningkatnya ketegangan di Laut Merah dan kekhawatiran akan meluasnya konflik di Timur Tengah.

Ketidakpastian seperti ini biasanya akan mendorong harga energi lebih tinggi namun kenaikannya terbatas di tengah rekor produksi minyak AS, dan perlambatan ekonomi global yang sedang berlangsung.

Baca juga: Permintaan Naik, Harga Minyak Mentah RI Menguat Jadi 77,12 Dollar AS

Puri mengatakan dia tidak terlalu khawatir mengenai apakah akan terjadi lonjakan harga akibat kurangnya ketersediaan atau keterjangkauan minyak.

“Faktanya adalah separuh pekerjaan berada dalam resesi,” katanya.

Ilustrasi produksi minyak, harga minyak mentah. SHUTTERSTOCK/GOLDEN DAYZ Ilustrasi produksi minyak, harga minyak mentah.

Puri menambahkan bahwa harga minyak yang lebih tinggi akan berakhir menjadi ramalan yang menjadi kenyataan di mana harga yang lebih tinggi akan membatasi permintaan.

India diperkirakan menjadi penyumbang terbesar pertumbuhan permintaan minyak dunia dari tahun 2023 hingga 2030, menurut laporan Badan Energi Internasional (IEA).

Baca juga: Tahan Produksi Minyak, Ekonomi Arab Saudi Masih Lesu

Perdana Menteri India Narendra Modi telah mengumumkan rencana untuk meningkatkan kapasitas penyulingan minyak tahunan di negara itu hingga hampir 80 persen menjadi 450 juta ton.

Namun, ini mungkin dapat menjadi tantangan lain terhadap tujuan energi terbarukan India.

India telah menetapkan target aspirasional untuk memenuhi 50 persen kebutuhan listriknya dari sumber energi terbarukan pada tahun 2030, dan 100 persen transisi ke energi terbarukan pada tahun 2050.

Saat ini, 75 persen dari total pasokan listrik negara tersebut berasal dari pembangkit listrik tenaga batu bara. Meski begitu, Puri yakin bahwa target energi terbarukan India akan tercapai sepenuhnya.

Baca juga: Harga Minyak Turun, Setoran PNBP Migas Merosot Jadi Rp 117 Triliun pada 2023

“Kami berada di jalur yang tepat untuk mencapai target kami dan kami akan mencapai semuanya sebelum waktunya,” sebut dia.

Puri juga menyebut, banyak perusahaan minyak besar India memiliki target net zero emission pada tahun 2035 dan 2040.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com