Laba Bersih XL Axiata Naik 15 Persen Jadi Rp 1,28 Triliun Sepanjang 2023

Secara teknis, fiberisasi merupakan upaya modernisasi jaringan dengan cara menghubungkan BTS melalui jalur fiber, termasuk sekaligus melakukan regenerasi perangkat-perangkat BTS, seperti mengganti perangkat yang selama ini memakai microwave menjadi perangkat fiber.

“Fiberisasi terbukti mampu meningkatkan kualitas layanan data 4G, dan sekaligus merupakan salah satu langkah dalam mempersiapkan jaringan 5G,” jelas Dian.

Sebagai upaya memperkuat jaringan, EXCL mengalokasikan belanja modal (Capex) sebesar Rp 7,16 triliun. EXCL juga akan terus melanjutkan inisiatif investasi pengembangan jaringan secara cermat untuk dapat terus meningkatkan kualitas layanan yang lebih baik dan meningkatkan penggunaan jaringan yang terus tumbuh.

Sebagai informasi, per akhir Desember 2023, utang kotor tercatat di angka Rp 10,11 triliun, dengan utang bersih sebesar Rp 9,14 triluin. Rasio gearing net debt to EBITDA (termasuk finance lease) sebesar 2,84x.

Sejauh ini, EXCL tidak memiliki utang berdenominasi valuta asing. Sebesar 57 persen dari pinjaman yang ada memiliki suku bunga tetap (fixed) dan 43 persen dari pinjaman memiliki suku bunga mengambang (floating). Free cash flow (FCF) berada pada tingkat yang sehat, dengan peningkatan sebesar 69 persen, menjadi Rp 8,72 triliun.

Baca juga: Laba Bersih Turun 10,4 Persen, Bos Unilever: Kami Terdampak Sentimen Konsumen Negatif...