Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KCIC Bantah Aksi Penodongan Penumpang Kereta Cepat Whoosh di Tegalluar

Kompas.com - 21/02/2024, 12:45 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) membantah adanya aksi penodongan yang dilakukan sopir taksi online kepada penumpang Kereta Cepat Whoosh di Stasiun Tegalluar, Bandung.

Kabar ini mencuat di media sosial X atau Twitter dari unggahan akun @de_atar****. Akun tersebut menyebut aksi penodongan ini ramai dibicarakan di WhatsApp grup miliknya.

"Di grup WA rame banget soal orang yg ditodong pisau di stasiun tegalluar trus di peras 20jt ???? Gatau bener apa gak tapi emang itu stasiun di antah berantah banget sih," tulis akun X @de_atar****.

Baca juga: Jalan Akses Tol KM 1+842 Stasiun Halim Tak Kunjung Dioperasikan, KCIC: Masih Tunggu Pengujian

Pada tangkapan layar WhatsApp grup yang dibagikan diketahui korban yang bernama Raka menggunakan Kereta Cepat Whoosh dan sampai di Stasiun Tegalluar pukul 19.50 WIB. Kala itu selain Raka ada juga 5 orang lainnya yang turun di Stasiun Tegalluar.

Raka pun memesan taksi online untuk menuju rumahnya dari stasiun namun tidak kunjung mendapatkan taksi online.

Akhirnya dia memutuskan untuk berjalan ke parkiran ujung keluar dari area stasiun agar lebih mudah mendapatkan taksi online.

Tak menunggu waktu lama, dia pun mendapatkan taksi online. Namun sopir taksi online tersebut membatalkan pesanannya.

Baca juga: Kereta Semi Cepat Jakarta-Surabaya Dihapus dari PSN, KCIC Pastikan Studi Kereta Cepat Tetap Jalan

Kemudian dia pun memesan taksi online lagi. Belum sempat dia menemukan taksi online baru, tiba-tiba ada mobil yang mendatanginya dan menanyakan namanya.

"Raka yg batre hp sudah lowbat dan badan sudah lelah, tidak lagi berpikir panjang utk cross check no polisi dan nama driver gocar tsb," jelas tulisan pada tangkapan layar WhatsApp yang dibagikan.

Para penumpang Kereta Cepat Jakarta-Bandung saat tengah mengantre tiket di Stasiun Tegalluar, Kabupaten Bandung, Jawa BaratKOMPAS.COM/M. Elgana Mubarokah Para penumpang Kereta Cepat Jakarta-Bandung saat tengah mengantre tiket di Stasiun Tegalluar, Kabupaten Bandung, Jawa Barat

Raka pun masuk ke dalam mobil tersebut dan ketika di tengah perjalanan tiba-tiba sopir menepikan mobil ke kiri jalan, mengenakan masker, dan menodongkan pisau di perut Raka sambil meminta uang Rp 20 juta.

"Raka pun WA saya, minta tolong sambil cerita kalo dia chat saya samnbil dipantau driver tsb yg sambil menodongkan pisau di perutnya."

Baca juga: Rangkaian Kereta Cepat dan KRL Sama-sama Dipasok CRRC, Ini Kata KCIC

Penjelasan KCIC: itu tidak benar

Corporate Secretary KCIC Eva Chairunisa mengatakan, kabar aksi penodongan tersebut tidak benar.

"Terkait informasi yang beredar bahwa ada penumpang Whoosh telah mengalami tindakan kriminal pada saat menggunakan kendaraan online dari Stasiun Tegalluar, dapat disampaikan bahwa informasi viral tersebut tidak benar," ujarnya saat dikonfirmasi Kompas.com, Rabu (21/2/2024).

Raka juga telah mengakui ke pihak kepolisian melalui Laporan Polisi (LP) dan Berita Acara Pemeriksaan (BAP) Polsek Cileunyi, Polres Bandung, bahwa yang bersangkutan telah membuat laporan palsu kepada orang tuanya sehingga menyebabkan terjadinya penyebaran berita yang tidak benar.

"Saudara Raka mengakui tidak ada peristiwa penodongan yang terjadi setelah yang bersangkutan menggunakan kendaraan online dari Stasiun Tegalluar," ungkapnya.

Baca juga: KCIC Tambah 8 Jadwal Perjalanan Kereta Cepat Whoosh pada 8 Februari

Hal ini juga diperkuat oleh hasil investigasi yang dilakukan pihak kepolisian berdasarkan bukti CCTV yang terpasang di Stasiun Tegalluar.

Berikut fakta yang ditemukan setelah CCTV dibuka dan di analisa oleh kepolisian guna pengecekan layanan dan situasi stasiun pada tanggal dan jam yang sama dengan kejadian, di hari Sabtu malam (17/2/2024) sebagai berikut. 

1. Kondisi Stasiun masih ramai dan moda lanjutan masih tersedia seperti Shuttle Bus, Damri dan Bluebird serta kendaraan online.

Kereta Cepat Whoosh saat terparkir di Stasiun Tegalluar, Kabupaten Bandung, Jawa BaratKOMPAS.COM/M. Elgana Mubarokah Kereta Cepat Whoosh saat terparkir di Stasiun Tegalluar, Kabupaten Bandung, Jawa Barat
2. Petugas lengkap berada di area hall keberangkatan Stasiun Tegalluar dan masih terlihat kendaraan polisi yang sedang melakukan patroli di Stasiun Tegalluar.

Baca juga: KCIC Bocorkan Cara Mendapatkan Harga Tiket Whoosh Murah Rp 150.000

3. Data pada sistem menyebutkan terdapat 22 penumpang yang turun bukan 5 orang penumpang seperti pada informasi tersebut.

Terpantau pada CCTV Sdr Raka melanjutkan perjalanan dari Stasiun Tegalluar dengan menggunakan taksi Bluebird yang sudah tersedia di Stasiun pada pukul 20.32 WIB, serta sebagian besar penumpang lain yang menggunakan moda Damri, Bluebird atau Taksi Online dan kendaraan pribadi.

"Informasi dari kepolisian menyebutkan bahwa berita palsu terkait penodongan yang disampaikan Sdr Raka kepada orang tuanya murni karena motif pribadi," tutur Eva. 

Dia menambahkan, sejak awal Kereta Cepat Whoosh beroperasi, KCIC telah berkolaborasi dengan TNI/Polri untuk pengamanan, dan memperkuat sistem pengamanan melalui pemasangan CCTV diseluruh Stasiun dan Kereta dan berbagai titik di sepanjang jalur kereta cepat.

Baca juga: KCIC Bantah Whoosh Sepi: Buktinya, Okupansi Pagi Sampai 98 Persen...

Terdapat secara total 1.396 CCTV di sepanjang jalur kereta cepat dan Stasiun sebagai bagian yang terintegrasi dalam sistem pengendalian operasi (OCC) untuk memastikan keamanan perjalanan Whoosh termasuk pemantauan pelayanan dan security penumpang selama berada di area stasiun.

Patroli juga rutin dilakukan oleh petugas keamanan dari Stasiun Tegalluar hingga ke Stadion GBLA mulai 18.00 sampai 22.00 WIB.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com