Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

CIMB Niaga Raup Laba Sebelum Pajak Rp 8,4 Triliun Sepanjang 2023

Kompas.com - 21/02/2024, 20:29 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank CIMB Niaga Tbk atau CIMB Niaga mencatat perolehan laba sebelum pajak konsolidasi (audited) sebesar Rp 8,4 triliun pada tahun 2023.

Jumlah tersebut tumbuh 27 persen secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Presiden Direktur CIMB Niaga Lani Darmawan mengatakan, CIMB Niaga juga mencatat perbaikan pada kualitas aset yang ditunjukkan dari kredit macet atau non performing loan (NPL) gross senilai 2 persen pada akhir 2023.

Angka tersebut turun dibandingkan NPL gross pada periode yang sama tahun lalu senilai 2,8 persen.

Baca juga: Bank Danamon Cetak Laba Bersih Rp 3,5 Triliun Sepanjang 2023

"Area fokus utama kami secara konsisten berfokus pada memperluas basis nasabah, meningkatkan portofolio current account saving account (CASA), memastikan peningkatan kualitas aset yang berkelanjutan, dan mendorong peningkatan perbankan digital," kata dia dalam keterangan resmi, Rabu (21/2/2024).

Ia menambahkan, CIMB Niaga mencatat total aset kondolidasian sebesar Rp 334,4 triliun, atau tumbuh 9 persen secara tahunan.

Sedangkan, total Dana Pihak Ketiga (DPK) meningkat menjadi Rp 235,9 triliun atau tumbuh 3,8 persen secara tahunan.

Dari jumlah tersebut rasio current account and savings account (CASA) mencapai sebesar 63,9 persen.

"Hal tersebut terlihat, 86 persen dari pembukaan deposito berjangka berasal dari digital channel," imbuh dia.

Lebih lanjut, Lani menerangkan jumlah kredit atau pembiayaan CIMB Niaga sepanjang 2023 tercatat menjadi Rp 213,4 triliun, atau naik 8,5 persen secara tahunan.

Penyaluran kredit terutama berasal dari pertumbuhan pada bisnis corporate banking sebesar 11,7 persen secara tahunan, diikuti Small Medium Enterprise (SME) yang naik 9,5 persen secara tahunan, dan consumer banking yang tumbuh 6,9 persen secara tahunan.

"Kenaikan tertinggi di kredit atau pembiayaan retail terutama dikontribusikan dari pertumbuhan Kredit Pemilikan Mobil (KPM) yang meningkat sebesar 15,7 persen secara tahunan.

Di perbankan Syariah, Unit Usaha Syariah (UUS) CIMB Niaga (CIMB Niaga Syariah) mempertahankan posisinya sebagai UUS terbesar di Indonesia, dengan total pembiayaan Rp 55,2 triliun, atau tumbuh 17 persen secara tahunan.

Sementara itu, DPK tercatat sebesar Rp 44,9 triliun, atau naik 13,7 persen secara tahunan per 31 Desember 2023.

Baca juga: Siap-siap, BRI Bakal Tebar Dividen dari Laba 2023

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com