Kolom Biz
Prof. Dr. Nugroho SBM
Dosen Universitas Diponegoro

Dosen Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro Semarang

Peluang dan Tantangan Ekonomi Digital dan E-Commerce Tahun 2024

Kompas.com - 26/02/2024, 09:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

EKONOMI digital pada umumnya dan e-commerce khususnya masih memiliki peluang untuk berkembang di tahun 2024 ini. Ada beberapa faktor yang mendukung berkembangnya ekonomi digital dan e-commerce di tahun 2024 dan tahun-tahun mendatang.

Pertama, pertumbuhan ekonomi Indonesia -yang merupakan salah satunya cermin daya beli masyarakat Indonesia- yang tetap positif di tengah kelesuan pertumbuhan ekonomi negara-negara di dunia.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2023 menurut perhitungan BPS adalah 5,05 persen (yoy). Tahun 2024 ini pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan juga masih positif yaitu antara 4,7 persen sampai 5,5 persen.

Kedua, secara khusus pasar e-commerce Indonesia terus meningkat dan sangat besar jumlahnya yaitu senilai sekitar 62 miliar dolar AS atau 973 triliun rupiah yang merupakan 45 persen Produk Domestik Bruto (PDB) atau Pendapatan Nasional.

Secara umum untuk ekonomi digital dengan berbagai kegiatan atau sektornya (salah satunya e-commerce) saat ini diperkirakan senilai 82 miliar dolar AS atau 1.287 triliun rupiah.

Ketiga, pengguna internet di Indonesia yang terus meningkat. 221.563.479 jiwa dari total populasi 278.696.200 jiwa penduduk Indonesia atau 79,5 persen dari total jumlah penduduk Indonesia.

Mayoritas pengguna internet di Indonesia tersebut menggunakan handphone atau mobile phone (We Are Social 2024).

Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) yang baru saja diumumkan maka jika pengguna internet Indonesia dibagi berdasar generasinya adalah sebagai berikut: Gen Z (kelahiran 1997-2012) sebanyak 34,40 persen; Generasi Milenial (kelahiran 1981-1996) sebanyak 30,62 persen;.
Gen X (kelahiran 1965-1980) sebanyak 18,98 persen; Post Gen Z (kelahiran kurang dari 2023) sebanyak 9,17 persen; Baby Boomers (kelahiran 1946-1964) sebanyak 6,58 persen; dan Pre Baby Boomer (kelahiran 1945 dan sebelumnya) sebanyak 0,24 persen.

Baca juga: Dinamika E-Commerce: Tantangan dan Transformasi Menuju Pertumbuhan Berkelanjutan

Dari data tersebut maka bisa dilihat pasar potensial sekaligus pelaku potensial ekonomi digital dan e-commerce Indonesia.

Faktor keempat yang tak kalah penting adalah dukungan pemerintah.

Baca tentang

komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com